Bagikan:

JAKARTA - Memasuki usia ke 21 tahun, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) yang merupakan bagian dari Holding BUMN Pangan ID FOOD optimis melebarkan sayap bisnis perdagangan komoditas ke mancanegara. Hal tersebut ditandai dengan dilaksanakannya penandatanganan rencana kerja sama ekspor dengan dua perusahaan India.

Direktur Utama PPI S. Hernowo melalui keterangannya, Kamis, 20 Juni, di Jakarta, mengatakan bertepatan dengan HUT ke-21 PPI telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PPI dengan dua perusahaan yang berbasis di India dalam rangka peningkatan cakupan bisnis perusahaan.

“MoU pertama terkait kerja sama perdagangan komoditas getah damar dengan Raaj Handicraft. Di waktu yang bersamaan, PPI juga melakukan penandatanganan MoU perdagangan komoditas rempah dengan Barath International,” ujarnya.

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PPI S. Hernowo dan Pemegang Saham Raaj Handicraft dan Barath International, Bhawarlal Barath Kumar.

“Langkah ini menjadi awal yang baik bagi rencana kerja sama ekspor komoditas getah damar dan rempah-rempah dalam negeri ke India,” ungkapnya.

Melalui kesepakatan tersebut, menurut S. Hernowo, selanjutnya akan dilakukan penyusunan kajian, skema dan kerangka kerja sama sesuai kesepakatan kedua belah pihak berdasarkan target dan kebutuhan pasar di masing-masing wilayah kerja.

"Penandatanganan nota kesepahaman yang dilakukan tersebut termasuk dalam rangkaian acara puncak HUT PPI ke-21, harapannya kegiatan dapat memperkuat peran PPI sebagai export gateway untuk produk-produk pangan dan non pangan," ucapnya.

S. Hernowo mengatakan, sebagai export gateway, sepanjang tahun 2023 PPI telah melakukan ekspor beragam komoditas, di antaranya rumput laut ke Korea Selatan, China dan Vietnam, ekspor kopi ke Mesir yang dilakukan secara kontinu, berpartisipasi dalam pameran internasional dan mencatatkan kerja sama bisnis bilateral dengan Tanzania.

Untuk mempererat peran PPI dalam mendorong peningkatan ekspor nasional, S. Hernowo menyebutkan, pihaknya juga telah menggandeng Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Eximbank Indonesia dalam kerja sama penguatan ekosistem ekspor melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PPI.

“Ini bagian dari upaya dalam mendorong peran dan tanggung jawab PPI sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang ekspor, impor dan distribusi. Dengan melibatkan ranah tanggung jawab sosial perusahaan, PPI akan melakukan pelatihan dan pendampingan ekspor untuk pelaku usaha UMKM,” jelasnya.

Lebih lanjut, S. Hernowo mengatakan, untuk mendukung rencana penguatan ekspor perusahaan, di momen HUT tersebut PPI telah melakukan peluncuran new design website www.ptppi.co.id yang lebih mengedepankan keterbukaan informasi, berorientasi pada pelanggan, dan dengan tambahan fitur katalog produk dan aset properti.

“Ini merupakan inovasi untuk membantu mitra strategis dari dalam dan luar negeri lebih mudah mengenal dan mengakses PPI, sehingga tingkat kepercayaan mitra semakin meningkat,” tuturnya.

Hal lainnya yang juga dilakukan PPI dalam rangka rebranding, dilakukan perubahan nama gedung perusahaan dari Graha PPI menjadi Grha PPI. “Perubahan ini bertujuan untuk memberi makna dan menanamkan kesadaran bagi seluruh keluarga besar PPI dan meningkatkan inklusifitas bagi seluruh mitra dan stakeholder, bahwa Grha PPI adalah sebuah rumah bagi karyawan, mitra, dan stakeholder PPI dalam memajukan bisnis perusahaan,” terangnya.