JAKARTA - Pengembang properti terkemuka Tanah Air, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) bakal membagikan pembagian dividen tahun buku 2023 senilai Rp148,57 miliar. Pembagian dividen sebesar Rp9 per saham ini sudah disetujui pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang digelar hari ini, Kamis 20 Juni.
Corporate Secretary Summarecon Agung Jemmy Kusnadi mengatakan, pembagian dividen sejalan dengan keberhasilan perseroan membukukan laba bersih yang menembus Rp1,06 triliun pada tahun lalu, naik 27 persen dibanding tahun sebelumnya Rp772 miliar. Perolehan laba itu sejalan dengan pendapatan yang tumbuh 14,1 persen menjadi Rp6,66 triliun dari sebelumnya Rp5,72 triliun.
Dalam RUPST tahun buku 2023 tersebut, Summarecon juga menyepakati jajaran Dewan Komisaris dan Direksi, sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Ir. Soetjipto Nagaria: Komisaris Utama
Harto Djojo Nagaria: Komisaris
Hendri Rahardja: Komisaris
Drs Edi Darnadi: Komisaris Independen
Lexy Arie Tumiwa: Komisaris Independen
Ge Lilies Yamin: Komisaris Independen
Dewan Direksi
Adrianto P. Adi: Direktur Utama
Liliawati Rahardjo: Direktur
Soegianto Nagaria: Direktur
Herman Nagaria: Direktur
Sharif Benyamin: Direktur
Lidya Tjio: Direktur
Nanik Widjaja: Direktur
Jason Lim: Direktur
Pengembangan Bisnis
Tahun ini, Summarecon akan melanjutkan pengembangan bisnis di sejumlah proyek. Direktur Utama Summarecon. Adrianto P. Adi mengatakan, perseroan akan membuka proyek kesembilan di akhir 2024, yaitu Summarecon Tangerang untuk meningkatkan portofolio properti residensial perseroan.
"Kami akan memperkuat bisnis inti dengan mempercepat seluruh pengembangan secara efisien dan memenuhi permintaan pasar secara efektif," ungkap Adrianto dalam paparan publik usai RUPST hari ini.
Perseroan juga telah menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp750 miliar untuk melanjutkan sejumlah proyek strategis di tahun ini. Harapannya, proyek-proyek andalan perseroan ini mampu membawa SMRA mencapai target marketing sales Rp5 triliun.
Direktur Summarecon Lydia Tijo mengatakan, pihaknya sedang membangun beberapa proyek salah satunya Summarecon Bekasi tahap dua yang secara bertahap akan selesai pada tahun 2026 mendatang.
"Selain itu perseroan juga sedang membangun Mall Summarecon Makassar yang baru-baru ini telah melewati tahap ground breaking," jelas dia.
BACA JUGA:
Lydia merinci, perseroan memiliki dan mengoperasikan lima pusat perbelanjaan dengan GFA lebih dari 500.000 meter persegi. Bisnis properti investasi memberikan pendapatan rutin (recurring income) yang signifikan dari penyewaan mal ritel. Kelima pusat perbelanjaan tersebut berlokasi di kota terpadu (township) milik perseroan dan menjadi pusat perbelanjaan unggulan di Jabodetabek, Karawang, dan Bandung.
Summarecon saat ini memiliki delapan kota terpadu yang tersebar di Kelapa Gading, Bekasi, Serpong, Bandung, Karawang, Bogor, Makassar, dan Crown Gading. Produk yang dikembangkan adalah apartemen, rumah, perkantoran, ruko, dan kavling komersial. Proyek township menunjukan performa yang terus meningkat.
Menurut laporan penjualan hingga Mei 2024, Summarecon Serpong menunjukkan performa terbaik dengan kontribusi penjualan mencapai 34 persen. Disusul oleh Summarecon Bekasi yang berkontribusi 29 persen dan Summarecon Karawang yang menyumbang 11 persen terhadap total penjualan.