Bagikan:

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif baru menemui Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di kantornya pada hari ini, Kamis, 20 Juni 2024.

Arifin mengatakan pertemuan pada hari ini berkaitan dengan pembangunan Pipa Transmisi Gas Ruas Cirebon-Semarang Tahap II ruas Batang - Kandang Haur Timur yang akan mulai dibangun pada tahun 2024.

"Kita kan mau masang pipa Cisem dua, karena mungkin lewat daerah PUPR, jadi kita minta Pak Basuki bantuin," ujar Arifin kepada media saat ditemui di Gedung Ditjen Migas, Kamis 20 Juni.

Dikatakan Arifin, jika mendapat izin dari Kementerian PUPR, maka dimungkinkan pipa yang bangun di atas lahan PUPR akan bebas biaya akses sehingga gas yang disalurkan akan lebih murah.

"Free akses, low cost jadi energi lebih murah," imbuh Arifin.

Sembari mempersiapkan lahan, Arifin bilang pihaknya juga akan segera mulai membuka proses lelang yang kemungkinan akan dimulai pada bulan Juli mendatang. Nantinya pembangunan pipa transmisi ini akan menggunakan anggaran yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Sebelumnya pada pembangunan Pipa Transmisi Cisem I, kontraktor yang terlibat adalah PT Pembangunan Perumahan Tbk (PT PP).

"Ntar bulan depan. Karena kan beresin dulu administrasinya, izin-izin," sambung Arifin.

Setelah mulai membangun Cisem II, Arifin menyebut pihaknya juga akan mulai membangun ruas transmisi Dumai-Sei Mangke sepanjang 400 km. Sebelumnya dilakukan feasibility study yang direncanakan akan dilaksanakan tahun ini.

Dengan pipa yang terintegrasi tersebut, memungkinkan gas dari WK Andaman sekitar 5 sampai 10 tahun lagi bisa dialirkan ke selatan hingga Pulau Jawa.

Untuk informasi, pembangunan pipa Cisem tahap 2 ini panjangnya empat kali lipat dibandingkan Cisem tahap 1.

Potensi demand pipa CISEM tahap 2 ini, antara lain industri di Cirebon, Tegal. Pekalongan, Brebes dan Pemalang dengan volume sekitar 5,8-12 MMSCFD.

Selain itu, konsumen komersial seperti hotel dan restoran. Juga, jaringan gas rumah tangga, kilang minyak Balongan dengan volume 24 MMSCFD dan berpotensi meningkat hingga 42 MMCSFD.

Demand lainnya adalah pembangkit tenaga listrik dengan volume 189-199 MMCSFD.