Menteri ESDM Dorong Percepatan Pembangunan Pipa Transmisi Gas Bumi Cirebon-Semarang
Foto: Dok. Antara

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mendorong seluruh jajaran Kementerian ESDM untuk mempercepat pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) yang saat ini sudah memasuki proses pembangunan tahap kedua.

“Lakukan percepatan pembangunan infrastruktur gas bumi strategis guna mendorong interkonektivitas jaringan gas bumi, salah satunya adalah pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang,” ujar Arifin Tasrif dalam acara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan Pejabat Pimpinan Tinggi di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang digelar di Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis 14 Maret.

Arifin juga meminta ke jajarannya untuk meningkatkan cadangan strategis atau penyangga migas nasional, mengoptimalkan pemanfaatan gas domestik, melakukan diversifikasi sumber daya energi untuk menjadi alternatif sumber energi.

“Di antaranya melalui teknologi klasifikasi serta pemanfaatan sumber-sumber lainnya di sektor hilir,” kata Arifin.

Dalam kesempatan tersebut, Arifin meminta ke sejumlah staf ahli yang baru dilantik, seperti Muhammad Idris Froyoto Sihite selaku Staf Ahli Bidang Perencanaan Strategis untuk dapat meningkatkan kerja sama strategis di sektor energi dan sumber daya mineral.

Dengan demikian, sektor energi dan sumber daya mineral dapat lebih cepat berkembang, lebih efisien, dan lebih bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat.

Sebelumnya, proyek pipa gas Cisem tahap I menelan biaya Rp1,13 triliun dan Cisem tahap II direncanakan menghabiskan biaya Rp3,34 triliun, yang akan dimasukkan dalam APBN dengan skema kontrak tahun jamak. Total biaya proyek pipa gas Cisem sebesar Rp4,47 triliun.

Arifin menambahkan potensi permintaan gas dari pipa Cisem tahap II antara lain industri di Cirebon, Tegal, Pekalongan, Brebes dan Pemalang, dengan volume 5,8-12 MMSCFD.

Selain itu, konsumen komersial seperti hotel dan restoran. Juga, jaringan gas rumah tangga, kilang minyak Balongan, Indramayu, Jabar, dengan volume 24 MMSCFD dan berpotensi meningkat hingga 42 MMCSFD.