Bagikan:

JAKARTA - Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan bahwa Kementerian ESDM akan melanjutkan pembangunan pipa Cirebon-Semarang (CISEM) ke Tahap II (ruas Batang-Kandanghaur Timur) setelah pembangunan pipa CISEM Tahap I rampung seluruhnya.

Pembangunan CISEM Tahap II direncanakan dimulai tahun 2024, dengan biaya sekitar Rp3,3 triliun.

"Kalau sudah selesai tahap I ini, kita sambung ke tahap II," ujar Arifin dikutip Sabtu 10 Juni.

Saat ini, menurut Arifin, anggaran untuk pembangunan pipa CISEM tahap II sedang dalam tahap penyelesaian dan termasuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan skema multi-years contract untuk periode proyek tahun 2024-2025.

Rencananya, pada tahun 2023 sudah dapat dilakukan proses lelang.

Pipa CISEM Tahap II direncanakan sepanjang 240 kilometer (km) atau 4 kali lipat dibandingkan dengan pipa CISEM Tahap I.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Tutuka Ariadji, mengatakan pembangunan pipa CISEM Tahap II ruas Batang sampai Kandanghaur Timur dilakukan untuk menyambung pipa eksisting dari lokasi tersebut sampai ke Lampung dan seterusnya.

Tutuka mengatakan, potensi demand pipa CISEM tahap II ini, antara lain industri di Cirebon, Tegal, Pekalongan, Brebes dan Pemalang dengan volume sekitar 5,8-12 MMSCFD.

Selain itu, konsumen komersial seperti hotel dan restoran. Juga, jaringan gas rumah tangga, kilang minyak Balongan dengan volume 24 MMSCFD dan berpotensi meningkat hingga 42 MMCSFD. Demand lainnya adalah pembangkit tenaga listrik dengan volume 189-199 MMCSFD.

Kemudian, lanjut Tutuka, setelah pembangunan pipa CISEM Tahap I dan II selesai, Pemerintah berencana untuk membangun ruas transmisi Dumai-Sei Mangkei sepanjang 400 km.

Tahap feasibility study direncanakan berlangsung tahun ini.

"Nanti jika ruas Dumai - Sei Mangkei selesai, maka akan terhubung pipa dari Arun hingga ke Jawa Timur," ungkapnya.

Dengan pipa yang terintegrasi tersebut, memungkinkan gas dari WK Andaman sekitar 5 sampai 10 tahun lagi bisa dialirkan ke selatan hingga Pulau Jawa. Gas dari Agung I dan II bisa dialirkan ke Jawa Timur dan sebagian ke Jawa Barat.