Dirjen Migas: Progres Pipa Gas Cisem I 96 Persen
Ilustrasi Pipa Gas (antara)

Bagikan:

JAKARTA - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan progres pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas Cirebon – Semarang (Cisem) I telah mencapai 96 persen.

Tutuka menjelaskan, seiring dengan semakin besarnya cadangan gas bumi di tanah air, Pemerintah juga terus mendorong pemanfaatan gas bumi di dalam negeri.

"Pemerintah berusaha meningkatkan peran gas bumi sebagai 'peran utama' transisi energi di Indonesia. Hal tersebut diwujudkan salah satunya melalui pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas Cirebon – Semarang (Cisem)," ujarnya kepada media, Senin 17 Juli.

Tutuka menambahkan, pembangunan pipa transmisi gas bumi Cisem merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang bertujuan meningkatkan akses gas bumi bagi seluruh masyarakat maupun industri.

Asal tahu saja, pipa transmisi Cisem ini merupakan bagian dari rencana interkoneksi pipa transmisi antara jaringan pipa transmisi Sumatera, Jawa Bagian Barat dengan jaringan pipa transmisi Jawa Bagian Timur.

Lebih jauh Tutuka mengungkapkan anggaran pembangunan pipa transmisi gas bumi Cisem Tahap II (ruas Batang - Kandang Haur Timur) saat ini dalam tahap penyelesaian dan dimasukkan dalam APBN dengan skema multi years contract periode proyek 2024-2025.

“Setelah pembangunan pipa CISEM tahap I dan II selesai, Pemerintah berencana membangun ruas transmisi Dumai-Sei Mangke sepanjang 400 km. Nanti jika ruas Dumai - Sei Mangke selesai, gas yang kelebihan di Jawa Timur bisa ditransfer ke Jawa Barat, bahkan sampai Arun papar Tutuka.

Pipa transmisi ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan aksesibilitas gas bumi yang sebagian besar berasal dari lapangan gas di Jawa Timur dapat sampai ke wilayah Jawa Tengah.

Pipa transmisi ini dibangun tidak hanya bertujuan untuk memfasilitasi industri, tetapi juga sebagai salah satu upaya Pemerintah untuk dapat menyediakan gas dengan harga yang terjangkau kepada masyarakat.

“Dengan pembangunan pipa transmisi menggunakan APBN, diharapkan nantinya harga jual gasnya juga lebih murah. Karena toll-feenya bisa murah karena biaya APBN. Kalau gas murah, industri membeli gas harga yang murah, sehingga juga membantu menumbuhkan industri itu. Diharapkan juga nanti harga gas yang sampai ke masyarakat juga bisa lebih murah kalau sudah ada infrastruktur,' beber Tutuka.

Adapun proses lelang untuk pembangunan pipa transmisi gas bumi Cisem Tahap II dari Batang hingga ke Kandang Haur Timur direncanakan akan dilakukan pada akhir tahun 2023.