JAKARTA - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji menyampaikan konstruksi pipa Cisem tahap I yang dimulai sejak Mei 2022 telah mencapai 90 persen.
Proyek ini telah melalui 1.526.035 jam kerja aman, serta turut menggerakkan ekonomi dengan menyerap hingga 753 tenaga kerja, serta membantu industri dalam negeri dengan realisasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) per TW I–2023 telah mencapai 63,52 persen.
“Pipa yang dibangun sepanjang 60 km dengan biaya Rp 1,13 triliun. Capaian saat ini sekitar 90 persen. Setelah pembangunan pipa selesai, akan dilakukan pre-commissioning berupa hydrotest dan selanjutnya commissioning rencananya dilakukan awal Juli 2023. Pembangunan pipa Cisem lebih cepat satu bulan dari rencana 15 bulan,” papar Tutuka yang dikutip Senin 29 Mei.
Ia memaparkan, pemanfaatan pipa Cisem tahap I ini telah dinanti oleh Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal dengan proyeksi kebutuhan gas hingga 39,42 MMSCFD dari 26 perusahan di KEK Kendal hingga tahun 2026, Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dengan proyeksi kebutuhan gas 25,83 MMSCFD dari 14 perusahaan di KITB Fase I hingga tahun 2028, serta kawasan-kawasan industri lainnya di sepanjang pipa transmisi Cisem tahap 1.
“Setelah pembangunan pipa Cisem tahap 1 ini selesai, kita manfaatkan dulu untuk industri di Batang dan Kendal yang membutuhkannya. Sementara untuk pasokan gas, berasal dari Jambaran Tiung Biru dan lapangan gas yang dikelola Husky-CNOOC Madura Limited (HCML). Belum lagi di utara Bali dan Lombok ada cadangan migas yang besar (WK Agung I dan II). Jadi harapannya kalau sudah berkembang, 10 tahun lagi bisa menggunakan gas dari lapangan tersebut,” lanjut Tutuka.
Sementara itu, Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan, mengingat pipa Cisem menggunakan anggaran APBN, diharapkan toll fee lebih murah dibandingkan jika dibangun oleh swasta.
Hal ini karena aset tersebut tetap berada di Pemerintah sehingga depresiasinya akan ditanggung Pemerintah.
“Saat ini sudah mulai menghitung berapa nanti toll fee-nya. Tentu saja kita harus menyesuaikan dengan harga gas yang sudah ditetapkan,” tambahnya.
BACA JUGA:
Pembangunan pipa transmisi gas bumi Cisem merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang bertujuan meningkatkan akses gas bumi bagi seluruh masyarakat maupun industri.
Pipa transmisi ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas gas bumi yang sebagian besar berasal dari lapangan gas di Jawa Timur dapat sampai ke wilayah Jawa Tengah untuk memenuhi kebutuhan industri yang sedang berkembang.