Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tengah menggenjot pembangunan pusat pengembangan data center dan industri digital di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park, Batam.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan KEK Nongsa Digital Park diharapkan akan menjadi bagi perusahaan teknologi informasi internasional dari Singapura dan mancanegara.

“Pemerintah berharap ini akan dapat menghemat devisa negara dalam bisnis digital hingga Rp20 triliun - Rp30 triliun per tahun dengan kontribusi terbesar dari sektor data center dan pendidikan internasional,” ujarnya seperti yang dikutip dari laman resmi, Selasa, 16 Maret.

Guna merealisasikan rencana strategis ini, pemerintah disebut Airlangga bakal menggandeng Singapura sebagai mitra utama pengembangan tahap awal.

“Kita akan berkolaborasi dengan Singapura lewat kerjasama pelatihan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia berbasis teknologi informasi,” tuturnya.

Sebagai informasi, hubungan bilateral dua negara dinilai makin erat pada era pandemi saat ini.

Hal tersebut dibuktikan dengan peningkatan investasi Singapura di Indonesia pada 2020 yang meningkat 34 persen secara tahuan menjadi 9,8 miliar dolar AS.

“Investasi Singapura pada tahun lalu mencapai rekor tertinggi dalam enam tahun terakhir dan ini menunjukkan hubungan yang sangat baik antara kedua negara,” katanya.

‘Jembatan digital’ Indonesia dan Singapura diharapkan dapat terwujud dengan Batam sebagai pusat pengembangan data center dan industri digital di Indonesia.

Untuk diketahui, banyak negara di dunia kini getol mengembangkan kawasan terpadu yang fokus menggarap segmen industri teknologi informasi. Beberapa negara yang sudah lebih dulu memiliki kawasan industri digital antara lain Amerika Serikat (AS) dengan Silicon Valley dan India dengan Bangalore. Adapun, Khusus (KEK) Nongsa Digital Park baru saja diresmikan pada 2 Maret 2021 yang lalu.

Pembangunan infrastruktur lain di Batam

Selain pengembangan kawasan industri digital, pemerintah juga terus memperkuat jaringan infrastruktur pendukung di Batam. Terbaru, negara telah mengalokasikan anggaran guna pembangunan jembatan Batam - Bintan atau jembatan Babin sepanjang 6,4 km pada 2022 mendatang.

Nantinya, jembatan ini akan memudahkan pelaku usaha di Bintan untuk mengirimkan produk pertaniannya ke Batam untuk diekspor ke Singapura atau ke negara lain.

“Pembangunan jembatan Batam–Bintan diharapkan akan meningkatkan konektivitas dari Bintan dan Batam ke Singapura dan sebaliknya,” sebut Menko Airlangga.