JAKARTA - Pertamina Patra Niaga Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) menambah pasokan elpiji 3 kilogram sebanyak 330.800 tabung untuk wilayah Kediri Raya (Nganjuk, Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Trenggalek, Kota dan Kab Blitar, Tulungagung).
Area Manager Comm, Rel & CSR Jatimbalinus Ahad Rahedi menuturkan, tambahan tabung tersebut diperuntukkan untuk menyambut kebutuhan menjelang Hari Raya Iduladha 2024 biasanya kebutuhan lebih tinggi ketimbang di hari biasa.
"Sebelum dan sesudah Iduladha, kami akan banjiri tabung secara periodik melihat prediksi tingginya konsumsi serta tradisi di masing-masing daerah. Tentunya besaran tambahan di masing-masing kota kabupaten menyesuaikan itu. Seperti di Madura misalnya frekuensinya lebih intensif dikarenakan tradisi toron, pemudik lebih banyak dibandingkan Idulfitri," kata Ahad dilansir ANTARA, Kamis, 13 Juni.
Untuk wilayah Kediri Raya, Pertamina memberikan tambahan pasokan tabung elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram sebesar 330.800 tabung.
Konsumsi harian untuk Kabupaten Nganjuk adalah 43.120 tabung dengan tambahan fakultatif di Juni 2024 adalah 80.240 tabung. Untuk Kota Kediri konsumsi harian adalah 17.920 tabung dan tambahan fakultatif 22.960 tabung.
Untuk konsumsi harian di Kabupaten Kediri adalah 64.400 tabung dan tambahan fakultatif adalah 82.600 tabung. Kota Blitar konsumsi harian adalah 7.840 tabung dan tambahan fakultatif adalah 8.960 tabung.
Di Kabupaten Blitar konsumsi harian adalah 38.640 tabung dan tambahan fakultatif adalah 42.360 tabung.
Sedangkan di Kabupaten Tulungagung konsumsi harian adalah 46.480 tabung dan tambahan fakultatif 60.840 tabung.
Sedangkan di wilayah Jatimbalinus melakukan tambahan pasokan tabung elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram sebesar 1.797.160 tabung atau sebesar 136,6 persen, dibandingkan rata-rata konsumsi normal harian pada bulan Juni sebesar 1.315.440 tabung elpiji ukuran 3 kilogram atau 3.946 Metrik Ton per hari.
Pihaknya berharap adanya tambahan pasokan yang memang disiapkan menjelang Hari Raya Idul Adha 2024 ini, semakin meminimalisir celah bagi oknum mengambil keuntungan memanfaatkan permintaan elpiji yang meningkat.
Ia menambahkan, masyarakat bisa membeli tabung elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram di pangkalan resmi terdekat dengan harga eceran tertinggi Rp16 ribu per tabung.
Jika masyarakat ternyata membeli tabung elpiji bersubsidi di atas harga tersebut, dimungkinkan masyarakat membeli di toko ataupun warung yang bukan pangkalan secara resmi.
"Gampang membedakan pangkalan resmi Pertamina. kalau harganya sudah di atas Rp16.000 per tabung, itu sudah bukan pangkalan resmi. Boleh dibeli karena itu pilihan masyarakat ya, namun kalau sudah kelewatan ambil untungnya ya jangan dibeli. Semakin senang oknum pengecer yang menaikkan harga kalau dibeli," kata dia.
BACA JUGA:
Ia juga menambahkan, jumlah pangkalan resmi cukup banyak dan tersebar luas. Untuk tingkat kelurahan, setiap kelurahan ada antara 2-3 pangkalan resmi, sedangkan yang tingkat kota besar sampai lima pangkalan.
"Pangkalan tersebar di masing-masing kelurahan dan jika masyarakat kesulitan menemukan tabung elpiji bersubsidi di wilayahnya bisa menghubungi call center 135 agar dapat diinformasikan pangkalan terdekat dan tersedia," kata dia.
Di Jawa Timur, ditopang tiga supply point LPG yakni Gresik, Surabaya dan Banyuwangi dengan stok elpiji Jawa Timur saat ini mencapai 19.737 metrik ton, dengan konsumsi rata-rata normal harian mencapai 3.946 metrik ton per hari.
Dengan kondisi tersebut, stok elpiji masih dalam kategori aman masih mampu menampung lonjakan konsumsi hingga lima kali lipat. Namun, penyaluran ke masyarakat menyesuaikan kuota masing-masing kabupaten kota yang ditetapkan pemerintah.