Bagikan:

JAKARTA - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut, lima dari sepuluh program prioritas yang diusung oleh pihaknya pada 2023 telah melebih target realisasi.

"Ada lima program yang melampaui target, yakni dokumen persetujuan substansi rencana detail tata ruang kabupaten/kota 116,98 persen, peta tematik pertanahan dan ruang 143,29 persen, peta bidang tanah PTSL 101 persen, data dan informasi P4T (penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah) 100,16 persen dan penanganan sengketa 120,32 persen," kata AHY dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi II DPR RI di Jakarta, Selasa, 11 Juni.

AHY menyebut, selain lima program prioritas yang melampaui target, tiga program lainnya sudah terealisasi sesuai dengan rencana, yakni access reform, realisasinya 100 persen, peta zona nilai tambah realisasinya 100 persen dan data tanah ulayat realisasinya juga 100 persen," katanya.

Sementara untuk dua program yang belum memenuhi target, yaitu surat keterangan redistribusi tanah serta sertifikat hak atas tanah yang masuk dalam program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL).

Adapun secara keseluruhan pagu anggaran yang diterima pihaknya, yakni sebesar Rp8,07 triliun.

Angka tersebut sudah terealisasi sebanyak 97,56 persen serta dari anggaran itu lembaga yang dipimpinnya bisa berkontribusi terhadap penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp3,05 triliun yang awalnya ditargetkan hanya Rp2,50 triliun.

Pada tahun anggaran 2024, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pihaknya berfokus pada penerapan sertifikat tanah elektronik supaya lebih masif, merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2021 Tentang Pemberian Hak Atas Tanah Dalam Mendukung Pelaksanaan Carbon Trading serta pendaftaran 120 juta bidang tanah melalui program PTSL.

"Sebagai implementasi dari arahan presiden terkait PTSL, saat ini Kementerian ATR/BPN sudah berhasil mendaftar 113,3 juta bidang tanah dan 91,7 juta bidang tanah, di antaranya sudah bersertifikat atau mencapai 94,4 persen dari target 120 juta bidang tanah," tuturnya.