JAKARTA - Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono mengatakan, ada sembilan perusahaan yang siap berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN). Adapun nilai investasi mencapai Rp45 triliun.
Tak hanya dari Indonesia, Agung menyebut sembilan perusahaan itu mencakup perseroan yang berasal dari tiga negara asing, seperti Malaysia, China hingga Uni Emirat Arab (UEA).
Meski begitu, Agung belum merinci berapa perusahaan dari ketiga negara tersebut.
"Jadi, bukan hanya menyampaikan minat komitmen, tapi sudah kami berikan perintah untuk melanjutkan ke (tahap) feasibility study (FS). Itu ada sembilan perusahaan," ujar Agung saat ditemui wartawan di Kompleks DPR RI, Jakarta, Senin, 10 Juni.
Di samping itu, Agung mengatakan, saat ini investasi yang masuk ke IKN sudah mencapai Rp51,3 triliun.
Investasi tersebut merupakan akumulasi dari kegiatan peletakan batu pertama atau groundbreaking yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga tahap keenam.
"Totalnya sejauh ini adalah Rp51,3 triliun untuk investasi yang sifatnya swasta atau direct investment," kata dia.
Pembangunan IKN terus digenjot oleh pemerintah. Terlebih, Presiden Jokowi menargetkan bisa melaksanakan Upacara HUT RI di sana pada 17 Agustus mendatang.
BACA JUGA:
Kendati demikian, pembangunan tersebut tak berjalan mulus. Salah satu masalah yang tengah dihadapi adalah lahan pembangunan infrastruktur IKN yang masih terkendala.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Masih ada 2.086 ha yang masih dinyatakan belum clean and clear. Ya, intinya jangan sampai ada masyarakat yang masih menduduki. Kemudian, belum ditangani dengan baik sesuai aturan ibaratnya dihantam saja," ujar AHY dalam media gathering di kantornya, Jumat, 7 Juni.