JAKARTA - Ketua Komisi V DPR RI Lasarus mengatakan, ada satu proyek strategis yang belum bisa rampung dikerjakan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono selama 10 tahun menjabat. Proyek strategis yang dimaksud adalah jalan paralel perbatasan.
"Misalnya contoh jalan pararel perbatasan. Ini salah satu yang belum tuntas di 10 tahun pemerintahan Pak Jokowi," ujar Lasarus saat Komisi V DPR RI Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri PUPR di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis, 6 Juni.
Lasarus menyebut, proyek tersebut memang masih menjadi pekerjaan rumah (PR) untuk pemerintahan selanjutnya. "Ini memang masih menjadi PR kami. Tentu, kami berharap program ini tidak berhenti pak," katanya.
Terutama, kata dia, terkait jalan paralel perbatasan di daerah Pulau Kalimantan. Lasarus mengaku sebagai anggota dewan yang berasal dari daerah tersebut, Indonesia jauh tertinggal dari negara tetangga Malaysia.
BACA JUGA:
"Terutama saya sendiri dari Kalimantan, ya. Sekarang batas Kalimantan Timur sampai ke Kalimantan Utara (Kaltara), kami berharap program ini tetap terus kami laksanakan, ya, untuk kiranya ini bisa selesai," ucapnya.
"Ini menyangkut marwah bangsa, karena di sisi Malaysia sana kami sudah lihat mereka sudah ring road, pak. Kami kalau ke Malaysia, tuh, sudah dari batas sampai ke pantainya dia (Malaysia) sudah bisa memutar," sambung Lasarus.
Sementara, lanjut Lasarus, dari wilayah Indonesia, untuk wilayah Pulau Kalimantan sendiri belum ada pertemuan titiknya.
"Sementara di sisi kami bahkan belum ketemu antara Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Saya rasa ini tetap untuk dilanjutkan," imbuhnya.