Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut, peta jalan (roadmap) dekarbonisasi industri semen akan diterapkan pada 2025 mendatang.

Rencananya, Kemenperin akan memperkuat legalitas dari roadmap tersebut untuk menjadi Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) pada waktu bersamaan. Sehingga, bisa menjadi landasan bagi produsen semen di Indonesia untuk mengembangkan roadmap dekarbonisasi masing-masing.

"Harapan kami roadmap ini bisa diselesaikan di 2024-2025. Sehingga, bisa diimplementasikan tahun 2025-2050," ujar Direktur Industri Semen, Keramik dan Pengolahan Bahan Galian Non Logam Kemenperin Putu Nadi Astuti dalam konferensi pers di kantor Kemenperin, Selasa, 4 Juni.

Dia menjelaskan dalam peta jalan itu, pihaknya akan mengatur secara terperinci teknis penurunan emisi karbon industri semen mulai dari target dekarbonisasi secara interval waktu hingga rencana aksi guna mewujudkan net zero emissions (NZE).

Nantinya, ada beberapa fokus strategi yang akan dimasukkan dalam roadmap tersebut, yakni penurunan rasio klinker terhadap semen, peralihan ke bahan bakar alternatif, efisiensi energi, pengembangan teknologi inovatif serta pengembangan kebijakan pemerintah yang dapat mendukung program NZE.

Meski peta jalan itu baru akan diterapkan pada 2025, Putu Nadi mengatakan, upaya penurunan emisi dari sektor semen sudah dilakukan oleh para pelaku industri, seperti melakukan efisiensi energi dengan menggunakan energi biomassa serta pemanfaatan teknologi yang membantu dekarbonisasi.

"Peta jalan tersebut dibutuhkan oleh Indonesia karena sektor semen merupakan salah satu industri penyumbang emisi karbon yang cukup besar di dunia," tuturnya.