Bagikan:

BULUNGAN - Direktur Operasi PT Kayan Hydro Energy (KHE) Sapta Nugraha menyebut, banyak pihak yang tertarik untuk bermitra dalam proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade di Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara).

"Saat ini, KHE memang masih mengerjakan semuanya sendiri. Opsi kemitraan terbuka, banyak pihak yang sedang berproses dengan kami. Ya, masih berjalan," ujar Sapta saat ditemui VOI di kawasan PLTA Kayan Cascade, Kamis, 30 Mei.

Sapta menilai, memang diperlukan kemitraan ke depannya agar bisa berbagi pengetahuan, pengalaman hingga teknologi.

"Supaya memang semakin mengurangi tingkat risiko, lah, dan itu wajar-wajar saja secara usaha dan bisnis," katanya.

Namun demikian, dia tak menampik apabila dalam waktu dekat kemitraan yang ditargetkan belum juga ada, pihaknya sudah menyiapkan skenario untuk tetap mampu secara mandiri.

"Karena memang dari awal juga kami mulai sendiri. Dalam perencanaannya ada yang tertarik, kan, karena setelah (PLTA Kayan) ini diketahui oleh banyak pihak," ucap dia.

"Lebih banyak yang menawarkan datang, ayo aku pengen lihat, boleh enggak? Daripada kami yang keliling, itu enggak. Kami enggak keliling, tuh. Malah orang tertarik, karena memang lihat potensi yang besar ini," sambungnya.

Menurut Sapta, proyek PLTA Kayan memang diminati banyak pihak lantaran akan menghasilkan energi baru terbarukan (EBT).

"Jadi, profile project-nya sendiri sudah sangat strategis, sangat kekinian dan itu future energy yang memang semua orang, semua negara sangat tertarik. Jadi, sangat heran juga kalau misalnya ada pihak yang enggak tertarik, itu anti mainstream," imbuhnya.

Saat ditanyai lebih lanjut soal pihak mana yang akan bermitra dalam waktu dekat, Sapta enggan menyebutkan secara terang-terangan.

Menurutnya, KHE terbuka untuk bekerja sama dengan siapapun.

"Saat ini, terus terang masih sangat terbuka, ya," imbuhnya.

PLTA Kayan Cascade akan memanfaatkan area sepanjang aliran air Sungai Kayan di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara). Terdiri atas lima bendungan dengan 5 hingga 6 unit turbin pembangkit pada tiap bendungannya.

Nantinya, PLTA ini akan menghasilkan listrik bersih dengan total 9.000 Megawatt (MW).

Rencananya, proyek ini akan menarik investasi hingga 17,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp277,2 triliun.