JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengajak negara-negara di kawasan Asia Pasifik untuk meningkatkan penerapan konektivitas regional berbasis digital. Termasuk juga memprioritaskan integrasi berbagai moda.
Hal tersebut disampaikan Budi saat menghadiri rangkaian acara hari pertama pelaksanaan Forum Sistem Transportasi Cerdas Asia Pasifik atau The 19th Intelligent Transport System (ITS) Asia Pacific Forum, di Jakarta Convention Center, Selasa, 28 Mei.
Menhub mengatakan, menurut Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (ESCAP), kawasan Asia Pasifik memimpin sistem transportasi cerdas dengan proyeksi tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 17,8 persen.
Namun, sambung dia, masih ada tantangan terutama bagi negara-negara tertinggal dan berkembang. Untuk itu, High Level Roundtable menekankan peran pemerintah, sektor swasta, serta lembaga keuangan dalam mendukung pembangunan infrastruktur.
“Pertemuan ini menghasilkan beberapa gagasan penting yang patut mendapat perhatian dan tindakan bersama. Antara lain mendorong konektivitas regional di era transportasi berbasis digital, mendorong pengembangan sarana dan prasarana transportasi darat yang inklusif, dan memprioritaskan integrasi berbagai moda,” katanya.
Di kesempatan ini juga, Budi bersama Menteri Transportasi dari Singapura, Pakistan, Kamboja dan perwakilan dari Inggris Raya, Jepang, Laos, Australia, serta Vietnam berdiskusi serta berbagi praktik dan pengalaman mengenai sistem transportasi yang cerdas dan berkelanjutan.
“Kami juga menyambut baik solusi dan inisiatif baru pada tingkat global, regional, dan nasional untuk mempercepat kemajuan. Kemudian mengedepankan kemitraan dan komitmen untuk meningkatkan dan mempercepat implementasi sistem transportasi cerdas, memperbaiki kerangka regulasi, fokus memperkuat kinerja sumber daya manusia, serta melanjutkan berbagi pengetahuan, pengalaman, dan praktik terbaik,” ujarnya.
BACA JUGA:
Agenda selanjutnya yang dihadiri Menhub yaitu audiensi dengan Sekretaris Jenderal International Transport Forum (ITF) Young Tae Kim. Sebagai informasi, ITF merupakan organisasi intergovernmental yang menjadi wadah strategis bagi para pemangku kepentingan pada bidang pengembangan transportasi.
Ruang lingkup isu yang diperhatikan ITF meliputi aksesibilitas, penerbangan, lingkungan, globalisasi, infrastruktur, transportasi laut, perkeretaapian, transportasi dan keselamatan jalan, serta keamanan transportasi dan transportasi perkotaan.
Pada audiensi tersebut, Menhub menyampaikan ketertarikan Indonesia untuk terlibat secara konkret dalam ITF. Selanjutnya membahas strategi untuk memperkuat kemitraan antara Kementerian Perhubungan dan ITF, serta mengidentifikasi bidang-bidang prioritas dan memperdalam upaya kolaboratif yang dapat dilakukan.
“Sektor transportasi Indonesia sedang mengalami transformasi akibat urbanisasi dan pertumbuhan ekonomi. Kami memprioritaskan konektivitas transportasi yang lancar dan berketahanan,” ucap Menhub.