Bagikan:

JAKARTA - Pelabuhan Bitung di Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut), akan dimaksimalkan potensinya untuk meningkatkan ekspor, khususnya produk perikanan dari pelabuhan tersebut.

"Instruksi dari Pak Presiden, kami akan tingkatkan ekspor dari Pelabuhan Bitung, khususnya sektor perikanan. Caranya adalah kami maksimalkan potensi Pelabuhan Bitung," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengutip Antara.

ia mengatakan dengan Pelabuhan Bitung sebagai gerbang ekspor dunia, ekspor produk-produk perikanan, tumbuhan, dan komoditas pangan lainnya diharapkan semakin menggeliat dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Sulut.

"Tahun 2023 jumlah ekspor perikanan dari Sulut ke negara Jepang sebesar 113.231 kilogram. Ke depan, akan terus kami tingkatkan, bukan hanya ke Jepang tetapi juga ke negara Asia lain seperti China dan Korea. Untuk mewujudkannya, kami turut pula menggandeng pemda, swasta, dan instansi terkait lainnya," ujar Menhub.

Pelabuhan Bitung merupakan pelabuhan yang masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) dengan target sebagai pelabuhan hub internasional. Pelabuhan tersebut juga dibangun untuk menunjang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung.

Selain itu, keberadaan Pelabuhan Bitung juga akan mendukung kegiatan industri kawasan timur Indonesia meliputi Ambon dan Ternate (pertanian, industri, dan pertambangan) serta Samarinda, Balikpapan, Tarakan, dan Nunukan (batu bara, minyak bumi, dan kayu lapis).

Pengembangan Pelabuhan Bitung dan sekitarnya juga akan meningkatkan kapasitas pelabuhan menjadi sekitar 2,7 juta TEUs (kontainer berukuran 20 kaki).

Pada Kamis (22/2), Menhub juga mendampingi Presiden Jokowi meresmikan Makassar New Port di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Menhub mengharapkan keberadaan Makassar New Port dapat mengakselerasi pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di wilayah Indonesia timur.

"Lebih jauh lagi, semoga konektivitas maritim Indonesia bisa semakin tangguh, efisien, dan berdampak besar bagi kemajuan bangsa," kata Menhub.