Bagikan:

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) bersama Kementerian Agama dan perguruan tinggi di wilayah Sumatera telah membentuk Halal Center di 6 wilayah di Sumatera, yaitu di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Sumatera Utara, Aceh, Lampung, Bangka Belitung, dan Kota Lhokseumawe.

Pembentukan Halal Center ini dalam rangka terus memperkuat sinergi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah (eksyar) dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Adapun, pembentukan Halal Center ini telah berhasil memfasilitasi penerbitan sertifikasi halal kepada 6.317 UMKM se-Sumatera, membantu ekosistem produk halal di wilayah Sumatera berkembang dengan lebih optimal.

Deputi Gubernur BI, Doni P Joewono menekankan pentingnya program pengembangan ekonomi syariah yang berkelanjutan untuk menjawab tantangan eksyar di ranah global.

“Ekonomi syariah Indonesia juga terus berkembang dan menempati posisi penting dalam ekosistem global, ditandai dengan peringkat Indonesia di posisi ke-3 dunia berdasarkan State of the Global Islamic Economy Indicator (SGIE) 2023, atau naik satu peringkat dibanding tahun sebelumnya," jelasya dalam keterangannya, Selasa, 28 Mei.

Doni juga menyampaikan berbagai inisiatif program eksyar lainnya yang telah diimplementasikan di Sumatera yaitu gelaran Bulan Pembiayaan Syariah (BPS) yang rangkaiannya telah dimulai sejak Maret 2024 hingga puncaknya pada saat Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024.

Selain itu, Doni menyampaikan dukungan digitalisasi dan sinergi juga terus dilakukan, antara lain perluasan pemanfaatan instrumen pembayaran digital (QRIS) untuk transaksi keuangan syariah.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyampaikan apresiasi dan komitmen Pemerintah Daerah Kepri yang terus berupaya untuk mendorong penguatan eksyar nasional.

Menurut Ansar berbagai inisiatif yang telah dilakukan, diantaranya memberikan subsidi margin untuk pembiayaan UMKM, pelatihan dan dukungan alat sterilisasi makanan IKM halal, pendampingan melalui klinik kemasan, program sertifikasi halal.

"Serta inkubasi usaha syariah melalui program kemandirian pesantren yang telah dibentuk Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (HEBITREN) yang merupakan wadah kolaborasi ekonomi antar pondok pesantren di Kepri," tuturnya.