JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa ekonomi digital Indonesia yang saat ini mencapai 90 miliar dolar AS diharapkan bisa meningkat hingga 130 miliar dolar AS pada tahun 2025.
Hal ini juga selaras dengan potensi peningkatan ekonomi digital di regional ASEAN yang berpenduduk sekitar 600 juta. Dengan implementasi Digital Economy Framework Agreement (DEFA), nilai ekonomi digital di kawasan ASEAN pada 2030 yang semula diperkirakan oleh berbagai lembaga studi mencapai 1 triliun dolar AS akan meningkat hingga dapat mencapai 2 triliun dolar AS.
Selain isu-isu mengenai keamanan siber dalam penggunaan teknologi digital, Airlangga juga menyampaikan ketersediaan infrasturktur digital juga menjadi salah satu isu yang ada dalam meningkatkan ketersediaan jaringan internet.
"Saya melihat bahwa masalah cyber security akan selalu menjadi masalah dalam ekonomi digital. Dengan karakteristik sebagai negara kepulauan, Indonesia tidak dapat hanya mengandalkan fibre optic sebagai solusi penyediaan jaringan internet di seluruh wilayah Indonesia," katanya dalam keterangannya, Jumat, 24 Mei.
BACA JUGA:
Saat ditanyakan mengenai maksud kedatangan sejumlah CEO perusahaan teknologi dunia ke Indonesia, Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia telah mengambil langkah strategis dengan menjadikan ekonomi digital sebagai mesin pertumbuhan ekonomi utama berikutnya.
“Indonesia merupakan rumah bagi 10 unicorn dan 2 decacorn,” katanya.