Bagikan:

JAKARTA - PT Sarinah (Persero) memperluas jangkauan kolaborasi dengan menggandeng Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) untuk membuat pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) naik kelas.

Direktur Utama PT Sarinah Fetty Kwartati mengatakan, selama ini bazar UMKM yang diselenggarakan oleh Sarinah hanya berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saja. Guna membuat lompatan yang lebih besar, maka diperlukan kerja sama dengan pihak swasta.

"Kita ingin memperluas kolaborasi, tidak hanya BUMN tetapi juga dengan private sektor," ujar Fetty saat pembukaan Bazar UMKM di Gedung Sarinah, Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis 16 Mei.

Kolaborasi ini dimulai sejak Februari 2024 melalui program Sarinah Pandu, di mana 200 UMKM binaan YDBA yang berasal dari Jabodetabek, Solo, Klaten, Yogyakarta, Kalimantan hingga Nusa Tenggara Timur (NTT) mengikuti pelatihan secara hibrida.

Dari pelatihan tersebut, dikurasi menjadi 50 UMKM yang akhirnya terpilih untuk mengikuti bazar di Gedung Sarinah, Jakarta yang berlangsung pada 16-19 Mei 2024. Kemudian, para UMKM tersebut nantinya akan dikurasi kembali menjadi 5 peserta terpilih yang akan hadir di gerai premium Sarinah selama Juni-Agustus 2024.

Bazar UMKM tersebut menyajikan berbagai macam kerajinan tangan, produk fesyen, hingga kerajinan tangan.

Fetty menyampaikan, program ini diharapkan dapat membantu dan mempercepat UMKM dalam membangun jaringan bisnis dan memperluas pasar ke tingkat internasional.

"Rangkaian ini memberikan akses pasar kepada UMKM yang sudah terkurasi. Tentu mereka ini berikan target-target tertentu terkait penjualan, display dan lain-lain, nanti setelah tiga bulan mereka akan di-review lagi apa harus bergantian dengan UMKM yang lain," kata Fetty.

Sementara itu, Ketua Pengurus YDBA Rahmat Samulo mengatakan, YDBA berkomitmen untuk mengembangkan UMKM binaan menjadi lebih mandiri dan naik kelas.

Rahmat menyebut, Sarinah memiliki citra yang sangat kuat dalam mempromosikan produk-produk lokal yang berkelas.

"Kami sangat serius membina UMKM, jadi enggak hanya sekadar mendapatkan nama saja sehingga akhirnya bisa pada mandiri. Mudah-mudahan UMKM ini bisa naik kelas agar mandiri," kata Rahmat.