Bagikan:

JAKARTA - Sepanjang kuartal I tahun 2024, Barito Renewables Energy (BREN) membukukan pendapatan sebesar 145 juta dolar AS atau turun tipis sebesar 1,4 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Presiden Direktur Barito Renewables Energy Hendra Soetjipto Tan mengtakan, penurunan pendapatan tersebut disebabkan oleh penurunan penjualan uap dan listrik dari PLTP kelolaan Barito Renewables Energy.

"Kuartal I 2024 turun sedikit akibat penurunan penjualan uap dan listrik," ujarnya dalam Public Expose Insidentil yang dikutip Selasa 14 Mei.

Meski demikian, lanjut dia, rata-rata pendapatan yang dikantongi perusahaan pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Wayang Windu, PLTP Darajat, dan PLTP Salak itu terus menunjukkan peningkatan setiap tahun sejak 2020 silam.

Untuk informasi, sepanjang tahun 2023, BREN membukukan pendapatan sebesar 595 juta dolar AS, tahun 2022 sebesar 570 juta dolar AS, tahun 2021 537 juta dolar AS dan tahun 2020 sebesar 521 juta dolar AS.

Hendra bilang, sepanjang 4 tahub berturut-turut, BREN mencatat rerata pertumbuhan revenue sebesar 4,5 persen year on year (yoy).

Kemudian dari sisi EBITDA tercatat mengalami pertumbuhan rerata sebesar 5,3 persen tiap tahun. Ia merinci pada tahun 2020 tercatat sebesar 426 juta dolar AS menjadi 497 juta dolar AS pada tahun 2023.

Sementara pada kurtal I-2024, EBITDA BREN Tercatat mencapai 124 juta dolar AS dari tahun sebelumnya sebesar 125 juta dolar AS.

"Pertumbuhan EBITDA kami lakukan melalui efisiensi biaya dan inovasi dari proses dan segi cost efficiency," sambung dia.

Sementara laba bersih perusahaan tercatat mengalami penurunan menjadi 28,8 juta dolar AS pada kuartal I dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 29,2 juta dolar AS.

"Laba bersih yang diatribusikan ke entitias induk di kuartal I 2024 mengalami penurunan sedikit akibat beban biaya satu kali sebesar 2 juta dolar AS yang kami bukukan di Q1 2024," imbuh dia.

Dikatakan Hendra, dari kualitas neraca perusahaan pada kuartal I 2024 juga menunjukkan tren positif. Tercatat rasio utang bersih terhadap ekuitas mencapai 2,07 atau lebih rendah dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3,49.

Sedangkan sepanjang tahun 2023, rasio hutang bersih terhadap ekuitas mencapai level 2,3. Angka itu juga lebih rendah dibandingkan capaian sepanjang tahun 2022 di angka 4,01.

"Perbaikan rasio utang bersih terhadap ekuitas di Q1 2024 menurun jadi 2,07 karena adanya pembayaran utang yang kami percepat," pungkas Hendra.