JAKARTA - PT Pertamina Patra Niaga mencatat hingga saat ini, setidaknya sebanyak 41,8 juta NIK sudah mendaftar di subsidi tepat dan sebanyak 86 persen dari total pendaftar tersebut didominasi oleh rumah tangga.
Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra memaparkan bahwa mulai Oktober sampai dengan Desember 2023 sudah memulai dengan pencatatan dan per tanggal 1 Januari 2024 ini Pertamina terus mendorong untuk 100 persen pencatatan transaksi MAP.
Kemudian pada Februari 2024 lalu, tercatat sekitar 204.000 pangkalan atau 82 persen dari total jumlah pangkalan yang sudah 100 persen melakukan pencatatan.
Kemudian pada Maret 2024 jumlahnya terus bertambah sampai 91 persen dari total jumlah pangkalan yang sudah melakukan pencatatan 100 persen, diharapkan seluruh pangkalan bisa terus meningkatkan efektivitas pencatatannya.
“Hingga April 2024, pencatatan ini sudah membaik secara nasional sudah mencapai 98 persen, sehingga secara behavior ini untuk 1 Juni mendatang 100 persen, saya rasa ini cukup siap," ujarnya dalam keterangan kepada media yang dikutip Senin 13 Mei.
Meski demikian Mars menyebut, selama periode sosialisasi program subsidi tepat ini pihaknya masih menunggu serangkaian kebijakan-kebijakan pada situasi-situasi apabila sistem down dan lain-lain, sehingga Pertamina mempunyai view dan tata cara yang sama bagaimana penyaluran ini pada kondisi-kondisi yang memang tidak seperti mana kondisi normal yang diharapkan.
BACA JUGA:
Di sisi lain, Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero) Alfian Nasution memaparkan bahwa pada dasarnya Pertamina sebagai penerima tugas penyaluran elpiji tabung 3 kg, menyambut baik sosialisasi Kepdirjan Migas tentang Pedoman Verifikasi Volume Isi Ulang elpiji Tabung 3 kg.
"Kami juga mengharapkan nantinya ini seluruh AGM yang hadir bisa full support dan seluruh pangkalan maupun agen elpiji bisa benar-benar menjalankannya dengan baik," sambung dia.
Alfian menambahkan, sejak 1 Maret 2023 ketika Pertamina meluncurkan MAP, Merchant Apps pangkalan Pertamina ini banyak kendala yang ditemukan di lapangan.
"Kami laporkan juga, bahwasannya sebanyak 250.147 pangkalan kita siap untuk menjalankan ini,” pungkas Alfian.