JAKARTA - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk membukukan volume penjualan semen dan klinker sebanyak 4,54 juta ton pada kuartal I tahun 2024, meningkat 90 ribu ton atau 2 persen dibandingkan kuartal 1 tahun lalu.
Sekretaris Perusahaan Indocement Dani Handajani di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin 6 Mei, mengungkapkan volume penjualan semen dalam negeri secara keseluruhan tercatat 4,47 juta ton, lebih tinggi 176 ribu ton atau 4,1 persen.
Peningkatan volume penjualan itu, kata dia, berasal dari produksi semen PT Semen Grobogan yang sahamnya diambil alih oleh PT Indocement pada November 2023.
"Hal ini menyebabkan pangsa pasar kami di dalam negeri (semen saja, mengacu pada data Asosiasi Semen Indonesia/ASI) menjadi 29,5 persen pada 2023 dengan Jawa 38,4 persen dan luar Jawa 20,4 persen," ungkap Dani, dilansir Antara.
Ia menyebutkan, meski volume penjualan secara keseluruhan lebih tinggi, pendapatan neto perusahaan berada pada Rp4,8 triliun atau lebih rendah 3,8 persen dari Harga konsolidasi yang lebih rendah karena komposisi campuran produk.
Terdapat peningkatan signifikan pada komposisi produk curah dari 25,4 persen pada kuartal I-2023 menjadi 30,6 persen pada kuartal I-2024 yang disebabkan oleh peningkatan pasokan ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Tingginya volume penjualan fighting brand juga berdampak pada harga konsolidasi secara keseluruhan," ujarnya.
Dani menjelaskan, beban pokok pendapatan turun menjadi Rp2,9 triliun atau lebih rendah 2,3 persen karena efisiensi secara keseluruhan. Hal tersebut, kata dia, menghasilkan margin laba bruto sebesar 28,9 persen pada kuartal I 2024.
BACA JUGA:
Kemudian, beban operasional yang lebih tinggi sebesar 6,6 persen menjadi Rp876 miliar berasal dari volume penjualan yang lebih tinggi dan penambahan operasional di Semen Grobogan termasuk peningkatan biaya pengiriman dan iklan.
Dani mengungkapkan Indocement membukukan posisi kas bersih dengan kas dan setara kas menjadi Rp2,5 triliun pada 31 Maret 2024.