Bagikan:

JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatatkan total produksi batu bara pada kuartal I 2024 mencapai 7,3 juta ton, atau tumbuh 7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yakni sebesar 6,8 juta ton.

Corporate Secretary Bukit Asam Niko Chandra menyampaikan kenaikan produksi ini seiring dengan kenaikan volume penjualan batu bara sebesar 10 persen menjadi 9,7 juta ton.

"Pada triwulan I 2024, Perseroan mencatat penjualan ekspor PTBA sebesar 3,8 juta ton atau naik 4 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya," jelasnya dalam keterangannya, Rabu, 1 Mei.

Meski tidak merinci, Niko menyampaikan terdapat peningkatan ekspor ke sejumlah negara, di antaranya India, Korea Selatan, Thailand, Vietnam, dan Malaysia.

Niko menyampaikan pada triwulan I 2024 realisasi Domestic Market Obligation (DMO) tercatat sebesar 5,9 juta ton atau tumbuh 14 persen secara tahunan.

Menurut Niko realisasi angkutan batu bara melalui jalur kereta api pada Januari-Maret 2024 mencapai 8,4 juta ton atau meningkat 9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

"Meski sempat terdampak robohnya girder pada proyek pembangunan jalan layang Bantaian pada Maret lalu, angkutan batu bara melalui jalur kereta api tetap dapat mencapai target," jelasnya.

Niko menyampaikan tantangan bagi Perseroan di tahun ini, di antaranya adalah koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar. Adapun, rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 terkoreksi sekitar 21 persen secara tahunan dari 100,44 dolar AS per ton pada Januari-Maret 2023 menjadi 78,9 dolar AS per ton.

Sedangkan rata-rata indeks harga batu bara Newcastle terkoreksi 49 persen secara tahunan menjadi 125,76 dolar AS per ton.

Niko menyampaikan, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik.

"Perseroan juga konsisten mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal," ucapnya.

Selain itu, Niko menyampaikan Perseroan berharap agar pembentukan Mitra Instansi Pengelola (MIP) dapat segera terealisasi dan memberikan dampak baik bagi kinerja keuangan PTBA.

Adapun, Niko mengatakan Perseroan melakukan perencanaan dengan mencermati perkembangan pasar terkini dan mengantisipasi berbagai faktor yang dinamis.

"Pada 2024, PTBA menargetkan produksi batu bara sebesar 41,3 juta ton, penjualan 43,1 juta ton, serta angkutan 33,7 juta ton," jelasnya.