Bagikan:

JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya meminta jajaran di kabupaten/kota memanfaatkan lahan pemerintah provinsi untuk ditanami tanaman bahan pokok sebagai salah satu langkah menekan inflasi.

“Kembali mengingatkan agar menanam bahan pangan dilakukan serempak seluruh Bali, dengan aneka bahan pangan dan menggunakan lahan milik pemprov, hak guna pakai, sehingga antar kabupaten dapat saling bertukar bahan pangan yang diperlukan oleh warganya,” kata dia, dalam keterangan pers yang diterima ikutip dari Antara. Sabtu 4 Mei.

Dalam High Level Meeting (HLM) TPID Provinsi Bali diungkapkan angka inflasi Bali pada bulan April 2024 secara tahunan (yoy) sebesar 4,02 persen, dimana ada peningkatan sebesar 3,67 persen.

Pemprov Bali melihat kondisi ini disebabkan oleh menumpuknya sejumlah hari raya keagamaan yang berbarengan di bulan yang sama.

Selain itu, angka inflasi tahunan menjadi tinggi karena kenaikan harga akibat jumlah komoditas yang terbatas, oleh karena itu dibutuhkan solusi terkait kelangkaan bahan pokok.

Lebih jauh ditemukan bahwa inflasi tertinggi tercatat di Kabupaten Tabanan sebesar 4,42 persen, disusul Kabupaten Badung sebesar 4,15 persen, Kota Denpasar sebesar 3,96 persen, dan Buleleng sebesar 3,69 persen.

Keempat kota Indeks Harga Konsumen (IHK) ini berada di luar target inflasi nasional yaitu 2,5±1 persen, sehingga menurut Pj Gubernur Bali perlu atensi serius.

“Dengan kondisi yang terjadi saat ini, perhatian lebih lanjut diperlukan untuk mengendalikan inflasi dan mempertahankan stabilitas perekonomian di Bali, inflasi yang rendah dan stabil merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan yang pada akhirnya memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Menurut dia dengan membiarkan inflasi yang tinggi dan tidak stabil ini memberikan dampak negatif kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat, dimana pendapatan riil akan terus turun sehingga standar hidup dari masyarakat akan turun.

Maka dari itu ia meminta kabupaten/kota memanfaatkan lahan Pemprov Bali untuk ditanami bahan pokok sebagai salah satu cara menjaga stabilitas harga pangan dan pengendalian tingkat inflasi Bali.

Terdapat 4K strategi sebagai upaya pengendalian tingkat inflasi Bali yang dijadikan acuan agar tetap rendah dan stabil, yaitu menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif antar wilayah.

Kepala BPS Bali Endang Retno Sri Subiyandani mempertegas pentingnya menekan inflasi dengan membeberkan data bahwa penyumbang inflasi tertinggi adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau.

“Lima komoditas dengan andil terbesar pada inflasi bulanan yaitu bawang merah, tomat, daging ayam ras, beras, minyak goreng, dan sawi hijau,” sebutnya.