JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mengupayakan pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi sepanjang 96,84 kilometer (km).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, jalan tol terpanjang di Bali itu akan mulai dibangun pada akhir tahun 2024.
Basuki menyebut, saat ini proses lelang tol tersebut masih memasuki tahap pra kualifikasi (Pre Qualification).
"Bid awardnya (penentuan pemenang lelang) kalau menurut saya kuartal III atau IV. Artinya, itu mulai konstruksi," ujar Basuki saat ditemui di kantornya, Jumat, 26 April.
Dia menambahkan, saat ini proyek tersebut telah beralih statusnya dari unsolicited atau diprakarsai oleh swasta menjadi solicited.
Di samping itu, Gilimanuk-Mengwi juga resmi telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).
Di samping itu, dalam rapat terbatas (ratas) juga dihasilkan keputusan bahwa nantinya calon investor baru Tol Gilimanuk-Mengwi tak boleh terafiliasi dengan investor lama yang gagal mendapat pendanaan, yakni PT Tol Jagat Kerthi Bali.
"Bu Menkeu (Sri Mulyani) memberikan saran. Pertama, nanti yang investornya tak boleh berafiliasi dengan investor kemarin salah satu itu," katanya.
Secara lebih rinci, Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja menjelaskan bahwa konstruksi Tol Gilimanuk-Mengwi ditargetkan mulai dilakukan pada kuartal IV/2024.
BACA JUGA:
Endra mengatakan, proyek tol tersebut masih akan panjang karena hingga saat ini pihaknya juga masih menunggu proses reviu dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Dia menambahkan, nantinya akan ada penambahan biaya investasi yang hingga saat ini masih dilakukan penghitungan.
"Sekarang nilai projectnya (dihitung dulu) berapa valuasinya. yang kemarin dinilai berapa? Terus untuk melanjutkan itu kami perlu berapa. Nah, dibagi itu ada yang porsi investor, ada yang porsi pemerintah," imbuhnya.