Bagikan:

JAKARTA - Pengeluaran laki-laki di kawasan Jakarta Selatan sepanjang 2020 menjadi yang tertinggi di Indonesia, dengan catatan Rp27,3 juta per tahun untuk setiap orang.

Data tersebut dilansir oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Jumat, 5 Maret kemarin. Menurut laporan tersebut, pengeluaran per kapita ini disesuaikan menurut jenis kelamin per tiap wilayah.

Lembaga pimpinan Suhariyanto itu juga mengungkap, besaran tersebut menurun dibandingkan dengan periode 2019 sebesar Rp27,6 juta. Disinyalir, faktor pandemi menjadi penyebab penurunan angka pengeluaran secara tahunan.

Peringkat kedua ditempati oleh Kota Batam dengan Rp26,4 juta turun dari posisi 2019 yang sebesar Rp26,5 juta.

Selanjutnya ada kota Jakarta Utara dengan Rp26,0 juta pertahun per kapita yang juga lebih rendah dari 2019 dengan catatan Rp26,3 juta.

Sementara pengeluaran terendah laki-laki per kapita pertahun pada 2020 terjadi di Kabupaten Nduga, Papua dengan Rp3,4 juta. Disusul kemudian Lanny Jaya Rp4,5 juta dan Mamberamo Tengah Rp4,6 juta yang sama-sama terletak di tanah Papua.

Adapun, jika berdasarkan gender perempuan pengeluaran terbanyak juga terjadi di Jakarta Selatan dengan catatan Rp23,0 juta pada 2020 dan Rp23,2 juta pada 2019. Selanjutnya Jakarta Barat Rp19,3 juta dan Jakarta Utara Rp18,0 juta.

Konsumsi amblas

Pada jumpa pers Februari lalu, Kepala BPS Suhariyanto mengatakan 89,4 persen PDB 2020 berasal dari konsumsi rumah tangga dan investasi.

Disebutkan, pengeluaran konsumsi rumah tangga terkontraksi minus 2,63 persen. Hal ini terlihat dari pertumbuhan negatif penjualan eceran, impor barang konsumsi, dan penjualan sepeda motor yang mengindikasikan kemampuan daya beli masyarakat bawah.

Alhasil, pertumbuhan ekonomi terkontraksi cukup dalam pada sepanjang tahun lalu mencapai minus 2,07 persen year-on-year. Torehan tersebut sekaligus jadi yang terdalam sejak krisis moneter 1998.