JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menargetkan penerapan program pompanisasi bisa meningkatkan indeks pertanaman (IP) padi bagi petani di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur (Jatim), yang semula hanya mampu satu atau dua, diupayakan bisa tiga kali setahun.
“Kami menargetkan petani Lamongan yang tadinya hanya mampu satu atau dua kali tanam dalam setahun menjadi tiga kali setahun dengan program pompanisasi,” kata Amran di sela kunjungan kerja mengecek langsung penerapan pompanisasi area sawah di Desa Trepan, Kecamatan Babat, Lamongan, dikutip dari Antara, Jumat 19 April.
Amran dalam keterangan resmi di Jakarta, mengatakan pihaknya menargetkan Kabupaten Lamongan mampu meningkatkan produksi padi hingga sebanyak 380.000 ton. Oleh karena itu, pihaknya mendorong optimalisasi pengairan sawah daerah tersebut melalui sistem pompanisasi.
“Kita lakukan pompanisasi, kita lihat tadi, ini bisa mengairi 16.000 hektare sawah, total yang dilewati (pipanisasi) sekitar 22.000 hektare dan itu bisa meningkatkan produksi di Kabupaten Lamongan hingga 380.000 ton” rinci Amran.
Mentan memastikan pompanisasi akan berdampak pada peningkatan produksi, dan peningkatan tersebut tentunya akan berimplikasi pada kesejahteraan petani. Selain itu, juga dapat berkontribusi pada ketersediaan pasokan beras di daerah tersebut hingga stok nasional.
Selain itu, dengan pompanisasi, kata Mentan, bisa mempercepat penanaman untuk mengatasi dampak fenomena El Nino yang melanda seluruh dunia.
“Ini (pompanisasi) dampaknya adalah kesejahteraan petani meningkat, produksi meningkat, kemudian tenaga kerja dapat diserap lebih banyak, dan seterusnya,” beber Amran.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sebelumnya menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) dengan total mencapai Rp200 miliar kepada petani dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di 21 kota atau kabupaten Jawa Timur guna meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Mentan menyerahkan bantuan tersebut saat memimpin Apel Siaga penyerahan Alsintan di Lapangan Makodam V/Brawijaya Surabaya, Kamis (18/4).
Penyerahan bantuan tersebut berupa 3.700 mesin pompa untuk Jawa Timur. Dari jumlah tersebut 67 unit diantaranya didedikasikan untuk Kabupaten Lamongan.
Baca juga:
Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP) Kementan Ali Jamil mengatakan Kabupaten Lamongan memiliki lahan kering seluas 30 ribu hektare dari total 94.460 hektare luas baku sawah.
“Tentu seluruhnya akan kami sentuh dengan program pompanisasi. Melalui program ini, air akan mengairi lahan kering dan indeks pertanaman serta produktivitas pertanian juga meningkat," jelas Ali.
Dijelaskan Ali, program pompanisasi akan mengairi sawah-sawah yang hanya satu kali tanam meningkat menjadi dua bahkan tiga kali tanam dalam setahun.
“Kita punya potensi lahan tadah hujan seluas 3 juta hektare. Nah, lahan tadah hujan itu rata-rata baru satu kali tanam per tahun. Lalu, karena El Nino, tidak sedikit yang gagal. Untuk itu, sebagai alternatifnya kami gulirkan pompanisasi untuk mengaliri air ke sawah-sawah petani," terang Ali.