Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tengah melemah secara global.

Meski begitu, Airlangga pastikan posisi Indonesia masih jauh lebih baik.

“Nilai tukar dan IHSG melemah secara global namun Indonesia dibandingkan peer countries relatif masih aman,” tuturnya di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 16 April.

Meski masih aman, Airlangga bilang pemerintah perlu melakukan beberapa kebijakan. Antara lain bauran fiskal dan moneter, menjaga stabilitas dan nilai tukar.

“Termasuk menjaga APBN, dan memonitor kenaikan harga logistik dan minyak,” jelasnya.

Airlangga bilang di sektor riil dampak depresiasi nilai tukar dan kenaikan ini salah satu yang dapat dilihat. Selain itu, kata dia, kondisi ini juga sangat berpengaruh terhadap impor dan efek eksportir mendapatkan devisa lebih banyak.

“Tentu plus minus harus diperhatikan. Pemerintah terus melihat reform struktural dan menjaga ekspektasi investor dan juga memperkuat daya saing dan juga menarik investasi jangka panjang ke Indonesia. Kepastian kepastian ini harus dijaga,” ucapnya.

Airlangga juga bilang secara fundamental perekonomian Indonesia tumbuh solid 5 persen dengan inflasi 2,5 plus minus 1 persen. Dimana neraca dagang juga mengalami surplus.

“Cadangan devisa masih sekitar 136 miliar dolar AS,” katanya.