Bagikan:

JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat (Bank BJB) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp1 triliun atau Rp95,05 per lembar saham.

Angka tersebut setara dengan 58,27 persen dari laba bersih yang berhasil dibukukan oleh Bank BJB di Tahun Buku 2023 sebesar Rp1,71 triliun.

"RUPST telah memberikan kuasa dan kewenangan kepada Bank BJB dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan dan praktik tata kelola yang baik untuk mengatur tata cara pembayaran dividen tahun 2023," ujar Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi di Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu 3 April.

Kegiatan RUPST Bank BJB yang diselenggarakan secara hibrida pada Selasa ini dihadiri oleh seluruh Kepala Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota se-Jawa Barat dan Banten atau kuasanya serta para pemegang saham publik.

Selain sepakat untuk pembagian dividen, terdapat sejumlah agenda yang dilaksanakan pada rapat tersebut.

Membuka rapat, Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengapresiasi kinerja Bank BJB yang terus meningkat.

“Saya mengapresiasi yang setinggi-tingginya kepada bank BJB atas prestasi yang telah diraih. Semoga kita semua terus bersama-sama dalam membangun Jawa Barat yang lebih maju dan sejahtera,” sambutnya.

Menurutnya, Bank BJB telah menjadi salah satu pilar utama dalam perkembangan ekonomi Jawa Barat selama bertahun-tahun.

Melalui berbagai produk dan layanan yang inovatif, bank daerah itu terus berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, khususnya di wilayah Jawa Barat.

"Saya mengajak, mari kita terus memperkuat kolaborasi antara Bank BJB, Pemerintah Daerah, dan stakeholder lainnya untuk menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Jawa Barat,” ujar Bey.

Agenda pembahasan lanjutan yaitu penunjukan akuntan publik dan kantor akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan Perseroan tahun buku 2024.

Agenda dilanjutkan dengan persetujuan dan pengkinian Rencana Aksi (Recovery Plan) Perseroan, persetujuan atas Rencana Resolusi (Resolution Plan) perseroan, perubahan anggaran dasar perseroan, dan pembatalan pengangkatan anggota Dewan Komisaris serta pemberhentian dan pengangkatan kembali Direksi Perseroan.

Adapun Bank BJB mencatatkan kinerja keuangan yang terjaga baik sepanjang tahun 2023.

Perseroan mencatatkan laba sebesar Rp2,14 Triliun dengan rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) alias rasio kredit macet yang terjaga dengan baik pada level 1,35 persen.

Selain itu, total aset Bank BJB selama periode 2023 tercatat sebesar Rp188,2 triliun juga meningkat dari sebelumnya yang sebesar Rp181,2 triliun.

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi di Jakarta, Selasa, mengatakan total aset perseroan tumbuh menjadi yang terbesar di antara Bank Pembangunan Daerah (BPD) lainnya.

"Hal Ini merupakan harmonisasi kerja sama yang solid dari seluruh insan Bank BJB dalam berkontribusi menjadi penggerak dan pendorong laju perekonomian daerah, juga untuk memperkuat eksistensi perseroan di dunia perbankan," ungkapnya.