JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, importasi bawang putih tidak ada kendala.
Bahkan, dia mengaku telah mengeluarkan izin impor sebanyak 300.000 ton.
“Impor bawang putih, enggak ada masalah, lancar. Saya sudah mengeluarkan izin 300.000 ton, lebih dari cukup,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Senin, 1 April.
Terkait dengan harga bawang putih yang sedang melonjak saat ini, Zulhas sapaan akrab Zulkifli Hasan mengatakan hal tersebut karena tingginya permintaan atau demand.
“Jadi karena kebutuhannya banyak, permintaan banyak, makanya harga tinggi,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, kenaikan harga bawang putih di dalam negeri saat ini, karena dipengaruhi harga di tingkat internasional. Mengingat, bawang putih merupakan komoditas yang bergantung dari impor.
“Bawang putih itu satu kita ketergantungan dari luar (impor), kalau ketergantungan dari luar itu ada dua (penyebabnya) yang pertama adalah harga dari country origin (negara asal). Kedua adalah currency rate (nilai tukar rupiah),” tuturnya kepada wartawan, di Jakarta, Senin, 1 April.
“Hari ini kalau kita currency rate-nya Rp15.800 (per dolar AS). Jangan disamain dengan harga tahun lalu yang currency-nya Rp13.000 atau Rp14.000. Ini harus kita pahami semuanya ke publik karena barang-barang impor akan pasti begitu,” sambungnya.
BACA JUGA:
Mengutip Panel Harga Bapanas, per hari ini harga komoditas bawang putih secara rata-rata nasional adalah Rp41.680 per kilogram (kg).
Angka tersebut naik 0,07 persen atau Rp30 perak dibandingkan dengan minggu lalu.
Tercatat harga tertinggi bawang putih bonggol ada di Provinsi Papua Tengah dengan Rp69.020 per kg. Sedangkan, harga terendah tercatat Rp36.450 per kg di Provinsi D.I Yogyakarta.