Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan pelayaran, PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan kinerja positif pada tahun 2023. MITI membukukan pendapatan sebesar Rp306,99 miliar, melesat 152 persen dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp121,89 miliar.

Seiring dengan meningkatnya pendapatan, EBITDA MITI mengalami peningkatan 282,63 persen pada 2023, dari semula Rp16,82 miliar menjadi Rp64,37 miliar. Laba bersih perseroan juga melonjak 212 persen menjadi Rp47,89 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp15,35 miliar.

Corporate Secretary MITI, Sugeng Wahono mengatakan, peningkatan laba bersih ini berdampak positif pada earning per share (EPS) atau laba per lembar saham perseroan dari Rp5,46 pada tahun 2022 menjadi Rp10,88 pada tahun 2023 atau meningkat 99,27 persen.

"Karena secara nasional sektor industri transportasi dan pergudangan sepanjang 2023 mengalami pertumbuhan 13,96 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2023 yang sebesar 5,05 persen," ungkapnya dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu 27 Maret.

Berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan oleh Perseroan, per 31 Desember 2023, total aset perseroan juga mengalami kenaikan tipis 4,18 persen menjadi Rp494,89 miliar pada tahun dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar Rp475,03 miliar.

Sedangkan pada sisi liabilitas, total liabilitas perseroan pada tahun 2023 mengalami penurunan sebesar 27,08 persen atau menjadi Rp59,09 miliar dibandingkan dengan pada tahun 2022 yaitu Rp81,03 miliar.

"Peningkatan aset dan ekuitas di tahun 2023 tidak lepas dari kinerja perseroan sepanjang 2023 yang melanjutkan tren positif di 2022 lalu, sedangkan penurunan pada sisi kewajiban tidak terlepas dari standarisasi dokumen penagihan dari pemasok sehingga verifikasi dokumen dan pembayaran yang dilakukan perseroan menjadi lebih cepat," jelas Sugeng.

Sebelumnya, dalam rangka diversifikasi usaha dan pertumbuhan berkelanjutan ke depan, pada tanggal 7 Juli 2023, MITI bersama Sany South East Asia Ltd (SANY) dan Emas Fortuna Ltd (EFL) telah menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum Of Understanding/MoU) untuk bersama-sama menjajaki peluang bisnis Energi Baru Terbarukan Tenaga Surya yang ramah lingkungan.

Melalui Nota Kesepahaman ini, MITI, SANY dan EFL, akan menggali potensi Bisnis Energi Baru Terbarukan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau Solar Farm.

Sugeng menjelaskan, pada tahun 2024 perseroan akan terus mencari peluang baru untuk menggenjot pertumbuhan baik secara organic maupun anorganic. Untuk meningkatkan pertumbuhan secara organic MITI akan melakukan belanja modal sebesar Rp 30 miliar untuk pengadaan kapal, sedangkan untuk meningkatkan pertumbuhan secara anorganic Perseroan akan mencari mitra strategis dalam mencari peluang yang ada di pasar.

"Dari peluang-peluang yang ada diharapkan kinerja perseroan tahun 2024 dapat melanjutkan trend positif yang dimiliki perseroan sejak tahun 2021. Dengan performance positif yang dicatatkan perseroan sejak 2021, perseroan dapat membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham sebesar Rp1 per lembar di tahun 2022 untuk tahun buku 2021 dan Rp1,5 per lembar pada tahun 2023 untuk tahun buku 2022," tutupnya.