Bagikan:

JAKARTA - PT Mitra Investindo Tbk (MITI) berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp166,99 miliar di semester I 2023. Angka ini meningkat 185 persen dari pendapatan semester I 2022 sebesar Rp58,61 miliar.

Kinerja MITI yang semakin melesat di sepanjang tahun 2023 merupakan dampak positif setelah akuisisi PT Pelayaran Karana Line yang bergerak dibidang pelayaran dan PT Karya Abdi Luhur yanga bergerak di bidang bongkar muat (stevedoring) pada Desember 2022, untuk melengkapi bisnis MITI yang baru di bidang Pelayaran sejak akuisisi PT Wasesa Line awal tahun 2021 lalu.

“Kenaikan pendapatan ini terutama ditopang oleh sektor bongkar muat (stevedoring) sebesar Rp112,77 miliar atau nyaris 67 persen dari seluruh pendapatan MITI pada semester I 2023,” ujar Direktur Keuangan MITI, Ignatius Edy Suhardaya, dalam keterangannya, dikutip Senin 31 Juli.

Dalam laporan keuangan konsolidasian untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2023, MITI mampu mencatatkan peningkatan laba bruto sebesar 276 persen menjadi sebesar Rp62,54miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp16,65 miliar.

Laba sebelum pajak penghasilan meningkat nyaris 434 persen menjadi sebesar Rp38,68 miliar, melesat dibandingkan periode yang sama tahun 2022 yang hanya sebesar Rp7,25 miliar. Sedangkan beban pajak penghasilan pada periode Juni 2023 adalah sebesar Rp7,07 miliar, meningkat signifikan dari Rp805 juta pada periode yang sama tahun 2022.

Alhasil, perusahaan yang dinahkodai Andreas Tjahjadi itu mampu meraup laba pada periode berjalan semester I 2023 sebesar Rp31,61 miliar, meningkat tajam 391 persen dari posisi semester I 2022 sebesar Rp6,44 miliar.

Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp25,02 miliar, sementara pada periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp6,44 miliar atau melesat 288 persen.

Laba per saham dasar pada semester I 2023 mencatat kenaikan menjadi sebesar Rp7,07 dari periode sebelumnya sebesar Rp2,64.

Pengembangan Usaha

Dalam rangka diversifikasi usaha dan pertumbuhan berkelanjutan ke depan, pada tanggal 7 Juli 2023, MITI bersama Sany South East Asia Ltd (SANY) dan Emas Fortuna Ltd (EFL) telah menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum Of Understanding/MoU) untuk bersama-sama menjajaki peluang bisnis Energi Baru Terbarukan Tenaga Surya yang ramah lingkungan. Melalui Nota Kesepahaman ini, MITI, SANY dan EFL, akan menggali potensi Bisnis Energi Baru Terbarukan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau Solar Farm.

Seiring dengan fundamental keuangan MITI yang terus meningkat sejak kuartal I 2023 dan rencana pengembangan usaha, pasar memberikan respon positif yang terlihat pada harga saham MITI yang ditutup menguat hingga mencapai Rp 320 per saham pada penutupan perdagangan tanggal 28 Juli 2023. Harga saham tersebut merupakan harga tertinggi sepanjang tahun ini.

Sekedar catatan, sejak awal tahun 2023 harga saham MITI mencatat kenaikan hingga mencapai 83,91 persen pada penutupan perdagangan tanggal 28 Juli 2023 lalu.