Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan Umum (Perum) Damri menyatakan bahwa tidak akan menggunakan bus listrik dalam layanan angkutan mudik Lebaran 2024M/1445 Hijriah, karena dinilai belum memadai untuk perjalan transportasi jarak jauh.

“Enggak berani sih kita bus listrik untuk melayani angkutan mudik,” kata Corporate Secretary DAMRI Chrystian R. M. Pohan saat berbincang bersama awak media di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa 26 Maret.

Chrystian menyampaikan keputusan tersebut diambil mengingat keterbatasan infrastruktur dan kesiapan teknologi bus listrik untuk melayani angkutan jarak jauh.

Menurut Chrystian, bus listrik memiliki keterbatasan dalam hal jangkauan dan waktu pengisian daya baterai. Saat ini, waktu pengisian baterai bus listrik masih membutuhkan waktu yang cukup lama, sekitar empat jam, dan fasilitas fast charging yang efisien belum tersedia di Indonesia.

Dia menambahkan bahwa infrastruktur penunjang, seperti stasiun pengisian daya listrik, juga perlu diperluas dan ditingkatkan agar bus listrik dapat beroperasi secara optimal. Namun, hal ini membutuhkan investasi yang besar dan waktu yang cukup lama untuk diimplementasikan.

Meskipun program bus listrik merupakan bagian dari inisiatif pemerintah dalam program kendaraan listrik (EV), Damri belum melibatkan armada bus listrik dalam layanan angkutan mudik.

​​​​​​​

Chrystian menekankan pentingnya persiapan yang matang sebelum mengadopsi teknologi baru dalam operasional perusahaan. Meskipun demikian, Damri akan terus memantau perkembangan teknologi bus listrik dan mempertimbangkan untuk mengadopsi hal itu di masa depan ketika infrastruktur dan teknologi sudah lebih matang.“

Teknologi kita masih belum sih, butuh waktu lah karena lagi lagi kalau investasi listrik itu enggak bisanya busnya, infrastrukturnya juga harus di investasikan. Itu dimana-mana kayak gitu, enggak bisa kalo hanya bus aja. Dan beda merk beda tegangan juga, beda penanganannya juga, ucap Chrystian.

Dia menyampaikan saat ini fokus Damri tetap pada optimalisasi armada bus konvensional yang telah terbukti handal dalam melayani angkutan mudik.

Chrystian juga menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menyediakan layanan angkutan yang aman dan nyaman bagi pemudik selama musim mudik Lebaran.

Meskipun tidak menggunakan bus listrik, Damri tetap berupaya untuk memastikan kelancaran operasional dan pelayanan yang optimal kepada para penumpang.

“Total armada yang disiapkan untuk angkutan lebaran kurang lebih 2.000 unit yang tersebar di 44 cabang di seluruh Indonesia” kata Chrystian.

​​​​​​​Khusus program mudik gratis yang diselenggarakan BUMN, Chrystian mengatakan pihaknya telah menyiapkan armada sebanyak 250 unit bus konvensional.