JAKARTA - Salah satu pedagang bernama Aan (33) bercerita bahwa harga telur di Pasar Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, masih cukup tinggi hingga saat ini.
Hal tersebut diungkapkannya usai Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan alias Zulhas menyambangi tempat jualannya pada hari ini.
"(Harga telur) Rp33.000, ya, kami jual di pasar. Itu harga paling tinggi selama kami jualan telur," ujar Aan kepada wartawan, Sabtu, 23 Maret.
Aan tak menampik bahwa harga telur memang sudah mengalami kenaikan sejak sebelum memasuki Ramadan tahun ini. "Sebenarnya (harga telur) sudah naik sebelum puasa," katanya.
Menurut dia, harga tersebut melonjak sangat tinggi dibandingkan momentum Ramadan dan Lebaran pada 2023 lalu, yang mana saat itu justru harga telur jatuh di kisaran angka Rp27.000-Rp28.000.
"Kalau Lebaran tahun kemarin itu malah cuman Rp27.000-Rp28.000, karena ditekan terus harganya," ucap Aan.
Dia pun mengaku heran soal tingginya harga telur saat ini. Padahal, tingkat konsumsi telur sendiri sudah mengalami penurunan.
"Kalau dulu harga telur, kan, kami lihat pasaran nih ramai harganya pasti naik, pasaran sepi nanti harganya turun. Biasanya gitu. Sekarang konsumsi turun pun, harga tetap naik ini," tuturnya sembari tertawa.
Lebih lanjut, Aan pun mengeluhkan soal pendapatannya yang mulai mengalami penurunan sejak melonjaknya harga telur. "Ya, alhamdulilah turun," tambahnya sembari tertawa lagi.
BACA JUGA:
Meski begitu, Aan memastikan bahwa stok telur yang dimilikinya dalam kondisi yang cukup hingga saat ini. "Stok belanja kami, sih, aman. Alhamdulillah (stok) aman," ungkapnya.
Merespons hal tersebut, Mendag Zulhas pun mengakui bahwa harga telur di sejumlah pasar memang masih tinggi, yakni menyentuh angka Rp32.000. "Telur memang masih Rp32.000," kata dia.
Menurut Zulhas, penyebab masih tingginya harga telur di pasar, khususnya di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya lantaran komoditas tersebut dipasok dari luar. Dengan demikian, lonjakan harga telur pun tak bisa dihindari.
"Tentu (harga telur) di tempat (lain) berbeda-beda. Tetapi, harga telur di Jakarta lebih mahal karena pasok dari luar," imbuhnya.