Rawan Kecelakaan hingga Kemacetan, Kemenhub Ingatkan Masyarakat Tak Mudik Pakai Sepeda Motor
Para pemudik sepeda motor mengantre untuk memasuki kapal penyeberangan di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten. (Foto: Dok. ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Amirulloh mengingatkan agar masyarakat tidak mudik Lebaran 2024 dengan sepeda motor.

Alasannya, karena rawan kemacetan di jalan non tol dan tinggi risiko kecelakaan lalu lintas.

Karena itu, Amirulloh bilang Ditjen Hubdat menyelenggarakan program mudik gratis menggunakan bus.

“Saya pernah tugas di Pantura, motor kecelakaan di depan saya. Motor itu memang tidak layak mudik, khususnya untuk perjalanan jauh. Ini yang melatarbelakangi Kemenhub lakukan program mudik gratis,” tuturnya dalam sosialisasi mudik gratis, di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat, 22 Maret.

Mengacu pada data, Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub menghitung sebanyak 66,5 juta mobil dan motor potensi bergerak selama arus angkutan mudik Lebaran 2024. Amirulloh bilang beberapa daerah di Pulau Jawa, khususnya Jawa Timur akan jadi titik krusial kepadatan.

“Terkait pergerakan, kita bisa lihat hasil surveynya BKT memang pergerakan terbesar ada di Pulau Jawa, Jawa Timur dan Jabodetabek. Titik krusialnya ada di situ,” ujarnya.

Masih mengacu hasil survei BKT, daerah asal perjalanan terbanyak pada periode Lebaran 2024 berada di Jawa Timur sebesar 31,3 juta orang. Disusul Jabodetabek sebesar 28,43 juta orang, dan Jawa Tengah sebesar 26,11 juta orang.

Sementara itu, untuk daerah tujuan terbanyak, yaitu Jawa Tengah sebesar 61,6 juta orang, Jawa Timur sebesar 37,6 juta orang, dan Jawa Barat sebesar 32,1 juta orang.

Amirulloh mengatakan untuk mengantisipasi pergerakan tersebut, Kementerian Perhubungan juga telah bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri mengajak pemerintah daerah untuk ikut menyediakan tempat istirahat bagi para pemudik.

“Di Kementerian Dalam Negeri juga diimbau agar di daerah-daerah disediakan fasilitas yang dilalui oleh pemudik. Jadi tidak hanya kami di Kemenhub,” tuturnya.

Lebih lanjut, Amirulloh mengatakan Kementerian Perhubungan juga akan menutup jembatan timbang dan menggantikannya sementara sebagai tempat peristirahatan, atau rest area.

“Memang tidak semua rest area mungkin bagus banget. Tapi kami juga sudah membuka kesempatan seluas-luasnya untuk swasta bisa memanfaatkan rest area tersebut, kami sangat terbuka,” jelasnya.