Bagikan:

JAKARTA - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov. Sulsel), Kabupaten Selayar, dan Kabupaten Bulukumba telah menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) untuk pengembangan pariwisata Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bira & Takabonerate di Kabupaten Bulukumba dan Kab. Selayar.

Direktur Pengembangan Bisnis ITDC Ema Widiastuti mengatakan pihaknya menyambut baik pengembangan KEK Bira & Taka Bonerate, terutama karena Indonesia merupakan negara dengan aset pariwisata terbesar di ASEAN.

"MoU ini juga menandai langkah penting dalam kerjasama pendampingan untuk percepatan pengembangan pariwisata di Kabupaten Bulukumba dan Kab. Selayar yang tengah dalam proses pengajuan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bira & Taka Bonerate, Provinsi Sulawesi Selatan," ujar Ema yang dikutip Sabtu 16 Maret.

Ema menambahkan, Provinsi Sulawesi Selatan memiliki posisi strategis sebagai gerbang Timur Indonesia yang memiliki potensi alam dan budaya yang sangat bisa dikembangkan.

Apalagi, kata dia, Kabupaten Bulukumba merupakan pusat industri kapal pinisi, sementara Kabupaten Selayar memiliki atol terbesar ke-3 di dunia dan cagar biosfer yang sudah mendapat pengakuan UNESCO.

Dikatakan Ema, kawasan ini juga merupakan jalur dan tujuan kapal pesiar berpenumpang wisatawan asal Amerika Serikat, Inggris dan Australia yang berlayar tiga kali dalam setahun.

"Diperkirakan, frekuensi kunjungan kapal pesiar ini akan meningkat seiring dengan pengembangan kawasan pariwisata dan maritim Bira Taka Bonerate," sambung Ema.

Ema berharap kerjasama ini akan menjadi fondasi yang kokoh untuk mencapai tujuan bersama dalam mengembangkan KEK Bira & Takabonerate, sehingga dapat menjadi destinasi pariwisata terkemuka di Indonesia.

"Kami berkomitmen untuk mendukung pengembangan KEK Bira & Takabonerate dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia, serta pengalaman kami dalam mengembangkan destinasi pariwisata yang berkelanjutan,” sambung Ema.

Sementara, Pj. Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin mengapresiasi kerjasama melalui penandatanganan MoU ini, menjadi tonggak penting dalam upaya bersama, untuk mengangkat potensi pariwisata Sulawesi Selatan ke tingkat yang lebih tinggi.

“Menggerakkan sektor pariwisata tidaklah mudah. Untuk itu, kehadiran ITDC yang akan menarik investor menjadi hal penting. Oleh karena itu, kita harus bersatu dan berjuang bersama untuk pengembangan pariwisata di Provinsi Sulawesi Selatan ini,” ungkap Bahtiar.