Bagikan:

MAKASSAR - Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Sulawesi Selatan Inspektur Jenderal Polisi Andi Rian R Djajadi menginstruksikan jajaran kepolisian setempat untuk menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) selama Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi.

"Kita harus menjamin dan memastikan saudara-saudara kita umat Islam yang puasa, tarawih dan melakukan aktivitas sehari-hari dalam kondisi aman dan nyaman. Saya selaku pimpinan menginginkan masyarakat mendapatkan itu selama menjalankan ibadah puasa," paparnya saat pengarahan kepada tim Unit Jatanras dan Resmob Satreskrim Polrestabes Makassar, dikutip dari ANTARA, Senin, 11 Maret.

Dia berharap kepada tim untuk bekerja keras menghadirkan kenyamanan sekaligus kedamaian dengan menciptakan kondisi kamtibmas agar umat Muslim bisa khusyuk menjalankan ibadah selama bulan Suci Ramadan.

Menurut dia, situasi dan kondisi pasti berbeda antara hari biasa dan bulan puasa, sehingga perlu langkah antisipasi untuk mencegah pelanggaran atau tindakan yang dapat mengganggu dalam pelaksanaan ibadah seperti penggunaan petasan yang bisa berimplikasi pada banyak hal.

Mantan Kapolda Kalimantan Selatan ini juga memberikan apresiasi kepada jajaran Polrestabes Makassar dan jajarannya yang mengungkap peristiwa kriminal, termasuk soal pembusuran para pelaku yang sengaja melukai orang tidak bersalah.

"Saya terima kasih kepada Polrestabes Makassar, terutama teman-teman Unit Jatanras Satreskrim begitu responsif dengan segera menindaklanjuti. Ini perlu kita antisipasi hal-hal seperti ini, karena saya pelajari situasinya di Sulsel ini kaitannya dengan busur-busur (serangan anak panah), jangan sampai terjadi selama bulan Ramadan," ujarnya.

Mantan Kepala Divisi Propam Mabes Polri ini mengingatkan Kapolrestabes bersama jajaran agar mengantisipasi beberapa wilayah yang rawan terjadi keributan atau tawuran antarkelompok seperti di wilayah Kandea, Lembo, Tinumbu, Danko dan Kerung-Kerung, sebab dalam beberapa peristiwa besar di Makassar sebenarnya hanya pemicu.

"Hal-hal seperti ini dimanfaatkan oknum-oknum ataupun pelaku peredaran narkotika, sehingga perlu diantisipasi dan diwaspadai meningkatnya tindak pidana tiga C (curat, curas dan curanmor). Lakukan semuanya secara terukur menurut ketentuan dan peraturan perundang-undangan," ucapnya menekankan kepada jajaran Jatanras dan Resmob Polrestabes.

Selain itu, tim unit Jatanras dan Resmob diharapkan menciptakan situasi yang kondusif selama Ramadan dan merespons cepat apabila ada potensi tindakan kriminal.

Ia pun menambahkan saat ini perubahan cuaca tidak menentu dengan curah hujan di beberapa daerah cukup tinggi, sehingga diperlukan langkah antisipasi banjir dan memperkuat mitigasi bencana.

"Tim Jatanras dan Resmob tentu bisa diandalkan ikut memantau perkembangan cuaca, misalnya saat dini hari karena bekerjanya malam di waktu-waktu orang tidur lelap, tolong segera diinformasikan termasuk kepada saya untuk dikoordinasikan kepada pemangku kepentingan terkait," kata Andi Rian.

Selain di Markas Unit Jatanras dan Resmob Satreskrim Polrestabes Makassar, Kapolda Sulsel juga memberikan pengarahan kepada jajaran unit Jatanras dan Resmob Direskrimum Polda Sulsel berkaitan dengan pengamanan dan gangguan Kamtibmas selama Ramadan 1445 Hijriah.

"Sengaja saya datang dan ingin mengingatkan kita semua.Jatanras dan Resmob adalah marwahnya reserse, marwahnya krimum. Di Makassar termasuk hotspot (kejadian) yang banyak terjadi peristiwa. Kalau tidak dikelola dengan baik, ini akan menjadi viral dan perhatian publik," ungkap dia.

Menurut mantan Wadirtipidum Bareskrim Polri ini, walaupun sudah ada umat Muslim yang melaksanakan puasa lebih dulu, dan pemerintah mengumumkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024, kondisi keamanan harus dijaga, apalagi jajaran kepolisian berhasil menjaga situasi keamanan selama pemilu 2024 stabil dan aman, sehingga hal ini perlu dipertahankan.