JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menyiapkan capital expenditure atau belanja modal (capex) senilai 547 juta dolar AS atau setara Rp8,52 triliun.
Direktur Keuangan PGEO, Yurizki Rio mengatakan dari total dana yang dicadangkan, sebanyaj 10 hingga 15 persen akan diangarkan untuk maintenance capex, sementara sisanya akan dimanfaatkan untuk pertumbuhan capex di tahun 2024.
"Tahun ini kita ada belanja capex sekitar 547 juta AS dolar, dimana 10-15 persen itu lebih maintanance capex dan selebihnya digunakn untuk growth capex," ujarnya dalam media gathering yang dikutip Jumat 15 Maret.
Yurizki mengatakan belanja modal yang disiapkan ini juga akan digunakan untuk pengembangan perusahaan serta mengembangkan teknologi yang nantinya digunakan untuk peningkatan kualitas serta penghasilan perseroan.
Terkait ekspansi perusahaan, hingga 2029 perusahaan membutuhkan setidaknya 3 miliar dolar AS.
BACA JUGA:
"Sebenarnya 3 miliar dolar AS itu sudah termasuk rencana yang orrganik development dan juga potentialy merger and acquisition," sambungnya.
Untuk informasi, tahun ini PGE terus melakukan ekspansi melalui eksplorasi potensi panas bumi dan pengoptimalan wilayah kerja untuk mempercepat peningkatan kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) hingga 1 Giga Watt (GW) dalam dua tahun ke depan.
PGE memiliki rekam jejak dalam pengembangan dan pengelolaan proyek panas bumi yang efektif di berbagai wilayah di Indonesia, dan aset panas bumi PGE secara konsisten mencapai reliabilitas operasional yang tinggi, melebihi 96 persen sejak tahun 2019.