JAKARTA - PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), perusahaan di bidang industri perunggasan, memasang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk memulai langkah perusahaan bertransisi ke energi baru terbarukan (EBT).
Pemasangan PLTS tersebut dilakukan bekerja sama dengan pengembang energi surya SUN Energy.
“Instalasi PLTS dengan skema kerja sama jangka panjang dengan SUN Energy ini, kami yakini dapat menjadi bagian dari solusi terhadap tantangan perubahan iklim global,” kata General Manager Production Charoen Pokphand Indonesia Aditya Taufiq Wibowo di Jakarta, dikutip dari Antara, Jumat 15 Maret.
PLTS tersebut dipasang di salah satu Plant PT Charoen Pokphand Indonesia - Food Division yang di Salatiga, Jawa Tengah, dengan kapasitas 1,5 MWp.
Penggunaan energi surya tersebut diperkirakan mampu menghasilkan 1.508.458 kWh listrik setiap tahun setara dengan pengurangan 1.178 ton emisi karbon dan penanaman 17.676 pohon.
Aditya mengatakan perusahaan meyakini inisiatif itu akan berdampak langsung pada upaya keberlanjutan Charoen Pokphand.
“Kami memandang penting makna keberlanjutan agar mampu menyediakan lingkungan yang baik bagi generasi masa depan bangsa. Untuk itu kami berupaya untuk mewujudkan praktik bisnis yang ramah lingkungan,” tutur dia.
Sementara itu, Deputy CEO SUN Energy Dion Jefferson menjelaskan sistem PLTS mampu meningkatkan efisiensi energi di berbagai sektor, termasuk industri perunggasan.
Baca juga:
Charoen Pokphand merupakan perusahaan kedua di bidang perunggasan yang bekerja sama dengan SUN Energy dalam menerapkan PLTS.
Dion berharap instalasi sistem PLTS oleh Charoen Pokphand dapat menjadi acuan bagi perusahaan lain yang ingin menghasilkan listrik rendah emisi, sekaligus menawarkan penghematan biaya melalui skema rental yang ditawarkan oleh SUN Energy.
“Langkah inovatif ini menegaskan komitmen CPIN terhadap keberlanjutan dan berkontribusi pada peralihan lebih luas menuju praktik energi bersih dalam lanskap industri Indonesia,” ujar Dion.