JAKARTA - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, pihaknya siap untuk bergabung dalam ekosistem Holding BUMN Aviasi dan Pariwisata (InJourney).
Namun, Irfan bilang, sebelum masuk dalam ekosistem InJourney, pihaknya akan mengejar perbaikan keuangan perusahaan.
Pasalnya, saat ini keuangan Garuda belum baik.
“Masih minus equity-nya. Mesti di-plus-in dulu, makanya Oktober itu (target gabung), kita mesti plus-in dulu. Siap apa enggak? Ya kita harus lakukan. Tapi Insyaallah,” tuturnya saat ditemui di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis, 7 Maret.
Irfan mengaku memiliki beberapa strategi untuk mengejar perbaikan keuangan perusahaan. Salah satunya adalah dengan accounting treatment.
“Kita banyak orang agak inovatif di Garuda. Jadi intinya ada dua hal, salah satunya dua hal itu biasa lah, profit, mengurangi ini. Kedua adalah accounting treatment. Kalau sudah waktunya kita sampaikan,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk atau Garuda dapat bergabung dengan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJorney sebelum Oktober mendatang.
Erick bilang, rencana memasukkan Garuda di dalam ekosistem InJourney masih terus dibahas.
Nantinya, jika rencana ini teralisasi maka Garuda akan menjadi anak usaha dari InJourney.
BACA JUGA:
Adapun rencana penggabungan Garuda ke InJourney ini selaras dengan membaiknya keuangan perseroan setelah tahapan penyehatan atau restrukturisasi dilakukan.
“Kita lagi propose Garuda masuk ekosistem InJourney. Kan Garuda sama Citilink saja. Kalau bisa sebelum bulan Oktober (masuk InJourney),” tuturnya kepada wartawan, ditulis Selasa, 27 Februari.