Bagikan:

JAKARTA - CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, harga kripto bakal melesat hingga dua kali lipat pada momentum Halving Bitcoin tahun ini.

Sebagai informasi, Bitcoin Halving merupakan peristiwa yang terjadi empat tahun sekali ketika imbalan yang diperoleh para penambang Bitcoin atau block reward akan dipotong setengah.

Oscar menjelaskan, Halving Bitcoin menjadi momen luar biasa di mana ada perubahan pasokan Bitcoin, tetapi permintaan untuk Bitcoin bertambah yang membuat harga Bitcoin melonjak.

"Saya percaya Halving membawa kenaikan harga biasanya dua sampai tiga kali lipat, bahkan lima kali lipat pada 2013. Halving tahun ini, bisa mencapai 2 kali lipat atau lebih," ujar Oscar kepada media di sela-sela acara Talk Show tentang Ekosistem Kripto oleh Indodax di Jakarta, Selasa 27 Februari.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, harga Bitcoin (BTC) hari ini kembali menguat. Saat berita ini dibuat, harga Bitcoin berada di level 57.138 dolar AS atau setara dengan Rp896 juta per 1 Bitcoin.

Sementara itu, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Tirta Karma Senjaya menilai harga kripto saat ini masih dipengaruhi oleh sentimen global.

Menurutnya, beberapa faktor yang memengaruhi harga kripto saat ini adalah suku bunga AS dan regulasi AS kepada industri kripto.

"Misalnya, AS menaikkan suku bunga, Bitcoin akan bergerak, kalau Bitcoin bergerak, kripto lainnya juga bergerak. SEC (Securities and Exchange Commission) menetapkan ETF Bitcoin dan mengincar exchanger itu juga berpengaruh pada perkembangan kripto termasuk harganya," kata Tirta.

Jumlah investor

Tirta menyampaikan bahwa kesiapan ekosistem perdagangan aset kripto Indonesia menjadi salah satu alasan meningkatnya jumlah investor di Indonesia.

Berdasarkan data Bappebti per Desember 2023, jumlah investor kripto di Indonesia terus mencapai 18,5 juta.

"Ekosistem (kripto) di Indonesia sudah mulai bagus. Selain itu ekonomi Indonesia juga terus mengalami pertumbuhan. Seperti diketahui, saat ini ekosistem aset kripto di Indonesia telah memiliki bursa, lembaga kliring, dan kustodian," kata Tirta.

Selain itu, meningkatnya jumlah investor kripto turut dipengaruhi oleh keuntungan demografis karena dominasi populasi berusia muda.

"Indonesia juga memiliki keuntungan demografis yaitu banyak usia muda dan Indonesia juga memiliki keuntungan populasi. Banyak anak muda memiliki rasa ingin tahu tinggi," ujarnya.

Hal tersebut turut didukung dengan regulasi yang memberikan keamanan bagi pelaku industri kripto, termasuk para investor.