Bagikan:

JAKARTA - Mantan Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh buka suara terkait langkah pemerintah saat ini yang jor-joran mendorong subsidi kendaraan listrik.

Darwin mengatakan, pemerintah seharusnya terlebih dahulu mendorong peningkatan bauran energi baru terbarukan sebelum mendorong masyarakat menggunakan kendaraan listrik.

Pasalnya, kendaraan listrik yang digunakan saat ini masih harus dicas dengan listrik yang mayoritas bersumber dari energi fosil.

"Kita tahu mayoritas masih batu bara dan fosil masih 80 persenan. Karena itu percepatan dulu lah prasyaratnya dengan mempercepat komposisi energi terbarukan dalam menghasilkan listrik karena masih batu bara dan BBM," ujar Darwin dikutip Kamis, 15 Februari.

Ia mengatakan, pemerintah mempercepat penggunaan listrik energi baru terbarukan (EBT) yang bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang saat ini mulai digalakan pemerintah.

Menurutnya, penggunaan PLTS diyakini dapat memperbesar porsi komposi listrik yang dihasilkan dari EBT.

"Kalau itu tidak dijadikan fokus, maka kita tidak serius dalam memikirkan atau mengkonsepkan jalan menuju subsidi dalam APBN secara keseluruhan," sambung Darwin.

Darwin bilang, hal ini merupakan pendekatan baru sehingga pemerintah tidak bisa menyalahkan masyarakat yang masih meragukan pendekatan konversi kendaraan listrik dan menganggap hal ini sebagai fase kebijakan industri daripada ke arah green economy atau pengehatan APBN.

Dikatakan Darwin, kebijakan ini justru mengorbankan sektor lainnya seperti kendaraan umum.

"Mana sektor yang akhirnya terkorbankan karena kita mengkonversi terlalu cepat kendaraan listrik? Sudah pasti sektor transportasi umum," pungkas Darwin.