JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Januari 2024 mencapai 20,52 miliar dolar AS. Realisasi ini mengalami turun sebesar 8,34 persen (mtm) dibandingkan pada bulan Desember 2023 sebesar 22,38 miliar dolar AS.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BPS Amalia Adininggar menjelaskan ekspor migas tercatat senilai 1,39 miliar dolar AS atau turun 5,49 persen dibandingkan Desember 2023 sebesar 1,48 miliar dolar AS.
Adapun, penurunan nilai ekspor migas didorong oleh penurunan nilai ekspor hasil minyak, dengan andil sebesar 0,89 persen.
Sementara nilai ekspor non migas turun 8,54 persen dengan nilai ekspor non migas mencapai 19,13 miliar dolar AS dibandingkan Desember 2023 sebesar 20,91 miliar dolar AS.
Penurunan nilai ekspor non migas terutama terlihat pada kelompok bahan bakar mineral (HS 27) dengan andil penurunan sebesar 3,85 persen, bijih logam, terak, dan abu (HS 26) dengan andil penurunan 2,21 persen dan logam mulia dan perhiasan permata (HS 21) dengan andil penurunan 1,49 persen.
Amalia menyampaikan nilai ekspor Indonesia pada Januari 2024 turun 8,06 persen secara year on year (yoy) menjadi 20,52 miliar dolar AS dibandingkan pada Januari 2023 mencapai 22,32 miliar dolar AS.
BACA JUGA:
Penurunan ini didorong oleh penruunan ekspor non migas, terutama pada bahan bakar mineral (HS 27), logam mulia dan perhiasan atau permata (HS 71), dan mesin serta perlengkapan elektrik dan bagiannya (HS 85).
"Tren pelemahan ekspor masih berlanjut. Nilai ekspor mengalami penurunan baik secara bulanan maupun tahunan. Penurunan terjadi di sektor migas maupun non migas," jelas dalam konferensi pers, Kamis 15 Februari.