Bagikan:

JAKARTA - Penyaluran kredit ke nasabah mikro dan ultra mikro dari Holding Ultra Mikro BUMN mencapai Rp611,2 triliun per Desember 2023. Dari porsi tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menjadi penyumbang terbesar dengan nilai Rp496,6 triliun.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, Sunarso dalam acara Perayaan 15 Juta Nasabah Ultra Mikro, di Jakarta International Velodrome, Senin, 12 Februari.

“Pelakunya siapa? PNM Rp47,1 triliun, Pegadaian Rp67,7 triliun, BRI Rp496,6 triliun, sehingga jumlahnya Rp611,2 triliun,” kata Sunarso.

Lebih lanjut, Sunarso menjelaskan khusus untuk program Mekaar, penyaluran kredit kepada ibu-ibu nasabah Mekaar sudah mencapai Rp244 triliun.

“Akumulasi penyaluran kredit ke ibu-ibu Mekaar sudah Rp244 triliun, itu baru dari PNM. Sekarang saya laporkan outstanding-outstanding. Itu kan dari Rp244 sudah ada yang lunas, narik lagi, lunas, naik lagi,” jelas Sunarso.

Sementara itu, Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Arief Mulyadi mengatakan hingga saat ini tercatat sudah ada 15 juta ibu-ibu nasabah aktif program Mekaar. Kata dia, angka tersebut merupakan bagian dari 37 juta nasabah Holding Ultra Mikro.

“Per hari ini ada 15 juta nasabah aktif PNM Mekaar, bagian dari 37 juta nasabah Holding Ultra Mikro,” ucap Arief.

Arief mengatakan selain menyalurkan kredit kepada ibu-ibu, PNM juga terus mengedukasi para nasabahnya untuk rutin menabung. Dengan begitu, setelah mendapatkan kredit, para ibu-ibu bisa menyisihkan uangnya untuk memastikan ketersediaan dana apabila sewaktu-waktu diperlukan untuk bisnisnya.

“Kalau saldo dan aktivitasnya saja Rp100.000 sampai Rp200.000, ini sudah tembus triliunan. Ini jadi stimulus untuk aktivitas perekonomian di bawah,” tuturnya.