Kredit dan Dana Pihak Ketiga BRI Tumbuh Double Digit di 2022, Ini Penopangnya!
Ilustrasi Bank BRI (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berhasil mencatatkan pertumbuhan positif dalam penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK). Perseroan mencatat hingga akhir Kuartal IV 2022, DPK BRI tumbuh 14,85 persen year on year (yoy) menjadi sebesar Rp1.307,88 triliun.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, dana murah (CASA) yang tumbuh melesat menjadi pendorong utama pertumbuhan DPK BRI, di mana secara yoy meningkat sebesar 21,46 persen.

"Secara umum saat ini proporsi CASA BRI tercatat 66,70 peren, meningkat signifikan dibandingkan dengan CASA pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar 63,08 persen," ujar Sunarso dalam Paparan Kinerja BRI, Rabu 8 Februari.

Dirinya melanjutkan, kemampuan BRI dalam meningkatkan proporsi CASA berdampak positif terhadap efisiensi yang dilakukan perseroan. Hal tersebut tercermin dari biaya dana atau Cost of Fund bank only yang terus turun dari 2,05 persen pada akhir 2021 menjadi 1,87 persen di akhir tahun 2022.

Dari sisi penyaluran kredit, lanjutnya total kredit dan pembiayaan BRI Group tercatat mencapai Rp1.139,08 triliun pada akhir Desember 2022.

"Secara khusus, portofolio kredit mikro BRI tumbuh double digit sebesar 13,9 persen yoy," bebernya.

Hal ini menjadikan proporsi kredit UMKM dibandingkan total kredit BRI terus meningkat, menjadi sebesar 84,74 persen.

Sementara itu pertumbuhan kredit mikro yang mencapai double digit tersebut salah satunya didorong keberhasilan BRI Group mengintegrasikan 34 juta nasabah mikro dan ultra mikro yang tergabung dalam Holding Ultra Mikro.

Adapun dari total 34 juta nasabah tersebut meliputi nasabah mikro BRI sebanyak 14 juta, nasabah ultra mikro PT Pegadaian sebanyak 6,8 juta, serta PT Permodalan Nasional Madani atau PNM sebanyak 13,2 juta.

Lebih jauh Sunarso menjelaskan, integrasi nasabah disegmen Mikro dan Ultra Mikro tersebut juga didorong oleh adanya layanan co-location SENYUM (Sentra Layanan Ultra Mikro) yang sejak satu tahun pendirian Holding Ultra Mikro hingga akhir tahun 2022 telah mencapai 1.003 lokasi.

"Melalui SENYUM, nasabah ultra mikro akan terus diberdayakan secara terstruktur agar ‘naik kelas’," pungkas Sunarso.