Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengeklaim total proyek strategis nasional (PSN) secara keseluruhan yang telah diselesaikan sejak tahun 2016 hingga 2023 menjadi 190 PSN dan telah menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 2,71 juta.

Deputi Bidang Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Wahyu Utomo menjelaskan terkait dengan PSN yang pada tahun 2023 telah diselesaikan sebanyak 37 PSN senilai Rp475,4 triliun.

Adapun, rincian tersebut terdiri dari 7 bendungan, 3 pelabuhan, 5 jalan tol, 4 kawasan, 5 sektor perkerataapian, 3 bandara, 1 energi, 1 pendidikan, 1 teknologi, 5 pos lintas batas negara, dan 2 ketenagalistrikan.

"Dengan penambahan penyelesaian tersebut, maka secara keseluruhan total PSN yang telah diselesaikan sejak tahun 2016 hingga 2023 menjadi 190 PSN, dengan nilai investasi sebesar Rp1.515,4 triliun, dan diperkirakan telah menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 2,71 juta," jelasnya dalam keterangan resminya, dikutip minggu 11 Februari.

Wahyu menyampaikan dalam mendukung terwujudnya visi Indonesia Emas 2045, pembangunan yang merata di seluruh wilayah menjadi salah satu aspek yang terus didorong Pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Menurut Wahyu sejumlah kebijakan strategis yang menjadi dasar dalam pembangunan ekonomi berbasis pengembangan wilayah telah dirampungkan dan mencatatkan capaian yang signifikan, khususnya terkait transformasi infrastruktur.

Lebih jauh, infrastruktur PSN juga telah memberikan berbagai manfaat, salah satunya yakni menjadi penunjang konektivitas. Dengan beroperasinya 24 pelabuhan baru dan peningkatan pelayanan 60 pelabuhan penyeberangan, PSN mampu menguatkan infrastruktur poros maritim.

Selain itu, juga terdapat infrastruktur udara yang telah dioperasikan seperti 19 bandar udara baru, dan 6 lokasi fasilitas kargo udara yang akan mempermudah arus logistik.

Lebih lanjut, PSN juga dinilai mampu meningkatkan efisiensi angkutan jalan dengan penambahan 2.864,4 km jalan tol baru dan 2.650 km jalan baru. Pada sektor ketahanan energi, PSN juga berkontribusi dalam peningkatan ketesediaan dan distribusi kelistrikan dengan menyediakan 20,6 GW pembangkit Listrik baru, dan menyambungkan jaringan transmisi sepanjang 1.172 km.

Selain itu, Infrastruktur PSN juga mampu meningkatkan potensi produksi gas bumi sebesar 23,3 MTPA atau 3,3 BCFD.

Terkait dengan aspek kedaulatan pangan dan mitigasi bencana, penyelesaian kontruksi 42 bendungan PSN telah menambah persediaan air baku sebesar 27,78 m3/dtk, dan memberikan suplai kepada irigasi seluas 283,752 ha.

Sementara, pembangunan bendungan tersebut juga dapat mereduksi banjir hingga sebesar 710.905 m3/dtk dan memberi potensi pengembangan tenaga listrik sebesar 149 MW.

Pada sisi hilirisasi industri dan investasi, PSN mampu mendukung akselerasi pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Industri Strategis dengan mendorong pengembangan 20 KEK dengan realisasi investasi sebesar Rp117 triliun. Serta penambahan 8 Kawasan Industri Strategis yang telah beroperasi dengan realisasi investasi senilai Rp299,7 triliun dan kontribusi penyerapan tenaga kerja sebanyak 149.282 orang.

“Mengacu kepada Studi Dampak Makro-Ekonomi atas Proyek Strategis Nasional, yang dilakukan penelitian bersama dengan KIAT dan Bappenas, perlu waktu 5 sampai dengan 7 tahun untuk PSN dapat memberikan multiplier effect sehingga dapat dirasakan manfaatnya sepenuhnya,” ujar Wahyu.

Dengan berbagai dampak signifikan tersebut, pembangunan PSN akan terus didorong untuk tahun 2024 dengan target penyelesaian sebanyak 41 PSN. Adapun untuk 31 proyek diperkirakan dapat diselesaikan hingga Oktober 2024, dan sisanya 10 PSN akan diselesaikan periode Oktober hingga Desember 2024.

Ke depannya, Wahyu berharap bahwa capaian kinerja yang positif tersebut dapat memberikan kontribusi yang optimal pada peningkatan perekonomian dan pengembangan wilayah.