JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pesatnya pertumbuhan ekonomi Maluku Utara dan Sulawesi Tengah dinilai tidak terlepas dari kontribusi hilirisasi di wilayah tersebut.
"Jadi kalo didaerah seperti Maluku Utara dan Sulawesi Tengah jelas kalo itu gara-gara hilirisasi. Jadi ini berkat program hilirisasi Pak Jokowi," jelasnya kepada awak media, Senin, 5 Februari 2024.
Selain itu, Airlangga menyampaikan, saat industrialisasi sudah mulai berproduksi dan produksi meningkat sehingga akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
"Tentu pada saat pabriknya berproduksi, produksinya meningkat nah pertumbuhannya akan meloncat," tuturnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan produk domestik bruto (PDB) RI tumbuh 5,05 persen pada 2023 diikuti dengan pertumbuhan ekonomi yang positif di beberapa provinsiprovinsi seperti Maluku Utara menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi dari 38 provinsi.
Adapun pertumbuhan ekonomi Maluku Utara tercatat 20,49 persen secara tahunan atau year on year (yoy), diikuti dengan Sulawesi Tengah 11,91 persen.
Airlangga menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Maluku Utara dan Sulawesi Tengah ditopang oleh program hilirisasi logam ataupun nikel dibanding negara lain.
Menurut Airlangga, dibandingkan beberapa negara lainnya, ekonomi Indonesia menjadi salah satu negara yang tumbuh kuat, pertumbuhannya di bawah negara besar seperti Cina, Filipina dan Uzbekistan.
"Tetapi Indonesia menjadi salah satu negara yang pertumbuhannya tertinggi di dunia dan dengan Vietnam sejajar," tuturnya.
Masih kata Airlangga, dari segi pengendalian inflasi Indonesia juga lebih baik dimana bisa menahan inflasi di angka 2,61 persen (yoy).
Dengan capaian tersebut, Indonesia masuk ke dalam 5 negara terinflasi terendah seperti Jepang, Arab Saudi, Italia dan China.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan pertumbuhan ekonomi Maluku Utara dan Sulawesi Tengah dinilai tidak terlepas dari kontribusi hilirisasi di wilayah tersebut.
Sumber pertumbuhan utama di kedua wilayah yakni industri pengolahan, serta pertambangan dan penggalian.
"Industri yang memang cukup besar di kedua provinsi tersebut berasal dari industri olahan batang tambang, terutama industri ferronickel di kedua provinsi tersebut. Jadi memang dapat ditarik kesimpulan bahwa industrialisasi atau yang kita sebut dengan program hilirisasi nikel di dua provinsi tersebut, memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi di provinsi Maluku Utara dan Sulawesi Tengah," tutur Amalia.