JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengaku dirinya baru saja menemani perusahaan minyak dan gas (migas) asal Italia, ENI. untuk bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Presiden.
Dalam pertemuan tersebut Arifin menyebut ENI akan menginvestasikan dana sebesar 16 miliar dolar AS yang akan digunakan untuk menambah produksi gas dalam negeri.
"Iya dampingi ENI. Pengembangan ENI akan menginvestasikan 16 miliar dolar AS di Indonesia untuk nambah produksi gas," ujar Arifin kepada media di Kompleks Istana Negara, Jumat, 2 Februari.
Dikatakan Arifin, proyek yang akan dikerjakan oleh ENI salah satunya adalah proyek migas di Kalimantan Timur yang merupakan hasil akuisisi dari Neptune dan pengembangan Indonesia Deepwater Development (IDD) yang telah diakuisisi dari Chevron.
"Di kalimantan timur. Neptune dan dulu IDD-nya juga dengan Chevron,: ujar Arifin singkat.
Diketahui sebelumnya Eni S.p.A (Eni) resmi mengakuisisi seluruh portofolio minyak dan gas bumi (migas) Neptune Energy Group Limited salah satunya Wilayah Kerja (WK) West Ganal dan WK North Ganal, Kalimantan Timur.
BACA JUGA:
"Ya itu ENI kan sudah beroperasi di situ. Tadinya dia gabung dengan Neptune lalu neptune farm out, lepas sahamnya diambil ENI. Jadi sekarang 100 persen (ENI). Sebelumnya grup ini mengakuisisi IDD-nya si Chevron," beber Arifin.
Lebih jauh dikatakan Arifin proyek tersbut dipastikan akan mulai berjalan pada 2025 dan mencapai puncaknya pada tahun 2027.
Dengan 16 miliar dolar AS, tersebut, Arifin menjelaskan akan menambah produksi gas Indonesia di sejulah lokasi yang diketahui memiliki potensi sebesar 6,8 triliun kaki kubik (TCF).