Bagikan:

YOGYAKARTA – Karakteristik perusahaan ekstraktif perlu diketahui karena jenis perusahaan ini banyak dijumpai di Indonesia. Secara umum perusahaan ekstraktif fokus di penglahan sumber daya alam (SDA). Untuk menambah wawasan, ketahui pengertian hingga karakteristik perusahaan ekstraktif.

Pengertian dan Karakteristik Perusahaan Ekstraktif

Istilah ekstraktif merujuk pada kegiatan ekstraksi yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBB) diartikan dengan penarikan ke luar.

Dalam konteks bisnis, perusahaan ekstraktif adalah perusahaan yang fokus menghasilkan dan memanfaatkan bahan baku yang diambil dari alam. Bahan tersebut kemudian akan diolah atau di-reproduksi menjadi suatu produk untuk mencukupi kebutuhan manusia.

Perusahaan yang masuk dalam kategori ekstraktif akan melakukan kegiatan pengelolaan SDA dengan kegiatan eksplorasi, mengambil, lalu memprosesnya lagi demi mencukupi kebutuhan pasar. Tentu saja kegiatan ini tak lepas dari pencarian keuntungan perusahaan.

Karakteristik atau ciri-ciri perusahaan ekstraktif cukup unik. Adapun ciri-ciri yang bisa dilihat adalah sebagai berikut.

  1. Mengambil Bahan dari Alam

Salah satu ciri paling dasar dari perusahaan ekstraktif adalah pencarian bahan dilakukan dengan mengambil dari alam secara langsung. Contoh bahan yang diambil dari alam misalnya hasil kebun, minyak bumi, gas, dan masih banyak lagi.

  1. Output Produksi Belum Terolah Secara Penuh

Perusahaan ekstraksi umumnya mengambil produk yang dijual dari alam lalu akan diproduksi menjadi bahan yang semi mentah. Artinya perusahaan tidak memproduksi bahan langsung jadi kepada konsumen. Meski demikian tidak semua perusahaan ekstraktif memenuhi ciri ini.

  1. Berorientasi pada Keuntungan

Sebagaimana bisnis, perusahaan ekstraktif juga berorientasi pada keuntungan. Perusahaan dijalankan oleh jajaran direksi hingga para pekerja. Perusahaan juga memegang prinsip ekonomi untuk memberi keuntungan pada seluruh pihak.

Contoh Perusahaan Ekstraktif

Indonesia sebagai negara dengan kekayaan alam yang besar menjadikan jumlah perusahaan ekstraksi cukup besar dan banyak. Salah satu contoh perusahaan ekstraktif di Indonesia adalah PT Freeport. Perusahaan tersebut melakukan kegiatan penambangan sekaligus pengelolaan emas di Papua dan sekitarnya.

Selain itu ada pula PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Perusahaan ini menyediakan bahan baja di Indonesia berbentuk lembaran hingga batangan. Perusahaan ini termasuk Badan Usaha Milik Pemerintah (BUMN).

Tidak hanya di bidang pertambangan, perusahaan ekstratif juga bergerak di bidang perkebunan  misalnya PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. Perusahaan ini mengolah hutan untuk menghasilkan tanaman industri misalnya karet, gula, hingga minyak nabati.

Manfaat Perusahaan Ekstraktif

Keberadaan perusahaan ekstraktif secara umum memiliki beberapa manfaat yang bisa dirasakan oleh berbagai pihak yakni sebagai berikut.

  1. Mengembangkan Potensi Alam dalam Negeri

Perusahaan ekstraktif membantu suatu negara memanfaatkan potensi alam yang dimiliki untuk kehidupan sehari-hari. Potensi ini tentu akan memberikan dampak luas untuk kehidupan manusia. Sebagai contoh pemanfaatan batu bara untuk kehidupan sehari-hari adalah sebagai sumber listrik.

  1. Membuka Lapangan Pekerjaan

Fungsi lain dari kegiatan perusahaan ekstraktif adalah membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat. Kondisi ini secara tidak langsung akan membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga negara.

  1. Menambah Pemasukan bagi Negara

Pemberlakuan pajak terhadap perusahaan ekstraktif juga memberi keuntungan finansial bagi negara. Keuntungan tersebut kemudian digunakan untuk pengadaan infastruktur atau program lain untuk masyarakat.

Itulah informasi terkait karakteristik perusahaan ekstraktif. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.