JAKARTA - Kabar hengkangnya perusahaan minyak dan gas bumi raksasa dunia seperti Shell, Chevron dan ConocoPhillips ditanggapi Kementerian ESDM dengan membuat sejumlah kebijakan agar hal itu tidak terjadi.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas), Tutuka Ariadji memaparkan pihaknya sudah mulai menawarkan 12 wilayah kerja (WK/ Blok) minyak dan gas bumi (migas) pada 2022.
"Kami sudah mulai menyesuaikan term and condition yaitu 80 untuk negara dan 20 untuk KKKS," ujarnya, Rabu 19 Januari.
Untuk itu, pada tahun ini pemerintah menargetkan investasi migas senilai 17 miliar dolar AS yang dipatok lebih tinggi dibandingkan realisasi investasi migas di 2021 yang senilai 15,9 miliar dolar AS.
BACA JUGA:
Ia merinci, investasi hulu sebesar 12.872 miliar dolar AS untuk bagian produksi sebesar 8,2 miliar dolar AS, pengembangan 2,36 miliar dolar AS dan eksplorasi sebesar 1,3 miliar dolar AS. Sementara itu untuk hilir akan disalurkan sebesar 4,128 miliar dolar AS.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, tercatat realisasi investasi migas pada 2021 senilai 15,9 miliar dolar AS atau 94,58 persen dari target 2021 yakni 16,81 miliar dolar AS.